Pagi ini Sera masih terdiam di mobilnya usai mengantar Hanna ke sekolah. Jari tangannya mengetuk memikirkan bagaimana caranya membalas perbuatan Aryan dan Zara padanya.
Bukan dia tak bisa bercerai lalu pergi. Tapi dia tak rela jika dia hanya sakit hati sendiri. Setidaknya ada rasa malu di wajah keduanya.
Sera menutupi wajahnya dengan telapak tangannya merasa lelah. Batu di hatinya seolah tak mau pergi. Rasa sesak itu masih terasa. Bagaimana pun dia mencintai Aryan. Pria pilihan hatinya yang dia kira bisa terus saling bersama dan bahagia hingga maut memisahkan, tapi justru ternyata mengkhianatinya.
Sera menghela nafasnya, tangannya terangkat menarik laci dasbor hingga kotak itu terbuka menampilkan beberapa berkas juga barang bukti perselingkuhan Aryan dan Zara yang beberapa hari ini Sera
