Satu kerajaan gempar dengan berita sky yang memasak di dapur. Pelayan berbondong bondong melihat permaisuri mereka yang untuk pertama kalinya menyentuh dapur istna, biasanya wanita itu hanya akan memerintah, bukan masak seperti itu..
Sunni sendiri sudah ketar-ketir ketakutan, bagaimana jika komisaris kerajaan tahu, bisa-bisa ia dihukum karena telah membiarkan ratu mereka masak.
Sedangkan sky sendiri tanpa memperdulikan keadaan sekitar, ia meraih cabai yang cukup banyak lalu menggiling nya menggunakan batu di luar dapur. Tidak peduli bersih atau tidak yang jelas sudah ia cuci tadi. Tangannya dengan lihai menggiling cabai membuat para koki di dapur istana melotot kaget, beluk pernah sekalipun mereka menggiling cabai seperti itu. Biasanya hanya akan di iris tipis.
Sky masuk kembali ke dalam dapur lalu menumis cabai yang sudah ia giling tadi sampai aroma pedas tercium begitu menyengat. Dengan senyum manis ia menuangkan mie yang tadi sudah ia buat dan ia rebus ke dalam kuali. Rasanya ia sudah sangat lapar sekali.
"Jangan memakan itu ratu, itu sangat pedas," ujar seorang koki istana yang melihat betapa merahnya cabai yang ada di mangkok mie sky.
"Tidak papa, saya sudah biasa."
Semua koki saling lirik satu sama lain, bagaimana mungkin sudah biasa katanya, sedangkan untuk memakan biji cabai saja sky akan menjerit kepedasan meminta air minum. Lalu sekarangm? Cabai giling seperti itu.