Prolog

253 Words
Bisik angin memeluk seluruh tubuh, seakan-akan menginginkan untuk tidak seorang 'pun boleh meninggalkan taman. Bunga-bunga mekar merona seolah menghipnotis untuk tetap tinggal dan memberikan rasa nyaman. Suara decitan dari ayunan menandakan seberapa kuat ayunan tersebut mengayun-ayun, terkadang semakin kuat maka semakin besar bunyi decitannya begitu pula sebaliknya. Menjadikan kebahagian sederhana namun memberikan kenangan berharga yang tertinggal diingatan dan tidak dapat dibeli ataupun ditukar dengan mata uang apapun. Kepada bunga yang mekar dengan indahnya Apakah menjadi tidak terawat membuatmu semakin kuat? Ataukah menjadi terawat membuatmu semakin lemah? Kepada bunga yang tumbuh dengan indahnya Sulit memang jika ingin terlihat menarik Namun bagaimana jika kamu sudah terlanjur menarik lalu dirusak Memang itu bukan salahmu untuk terlihat menarik Tetapi bagaimana jika nyatanya kamu tak bisa menjaga diri Lagi dan lagi, kamu akan rusak "Kok tulisannya disobek lagi Sal?" tanya seorang perempuan cantik yang saat ini tengah memandangi senja yang perlahan turun dari tempatnya, perempuan itu mengalihkan pandangannya ke arah sosok yang tengah sibuk menulis di buku kecil yang selalu di bawa oleh sosok disampingnya ini. "Aneh banget diksinya. Kayak gak pas aja gitu," sahut perempuan yang kini tengah sibuk dengan note book mini ditangannya. "Pulang yuk udah sore, nanti kemalaman sampainya." "Ayo Kak," jawab perempuan tadi, lalu memasukan note book ditangannya ke dalam tas selempang yang talinya mengayun di pundak perempuan itu. Angin bertiup pelan seakan mengucapkan perpisahan Bukan menciptakan dingin tetap ia mendatangkan sejuk Seakan perpisahan akan berat untuk dilepas Menahan setiap derap langkah kaki agar tidak lagi ada perpisahan Sehingga tidak akan ada lagi hilang
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD