Lulu tampak tercengang dan dia butuh beberapa saat untuk bereaksi. Dia menutupi wajahnya yang baru saja ditampar dan berteriak, “Dengan kemampuan segitu, bisa-bisanya kamu memukulku, seorang wanita? Jika kamu punya nyali, pergi dan bertarung dengan Ferry! Dia telah mengalahkan teman-temanmu. Bukankah kau seharusnya marah padanya dan memukulnya jika kau benar-benar laki-laki?”
“Apa maksudmu, hah?! Kamu tidak menganggapku laki-laki hanya karena aku memukulmu? Dengarkan baik-baik karena aku hanya akan memberitahumu hari ini. Aku ini adalah seorang pria sejati!” Setelah berkata seperti itu, pria berotot itu menarik Lulu, melingkarkan lengannya di lehernya, dan berjalan keluar.
“Ah!” Lulu berteriak linglung dan kemudian meminta bantuan Dimas dengan berseru, “Sayangku, hentikan dia. Selamatkan
