“Tuan Ferry, saya baru saja akan menelepon Anda, tapi Anda mendahului saya. Kita benar-benar memiliki pemikiran yang sama.” Ketika Wudie menerima teleponku, terdengar nada kegembiraan dalam suaranya.
“Hanya kebetulan.” Aku bertanya sambil tersenyum, “Apakah ada sesuatu yang ingin Anda tanyakan kepada saya?”
“Saya kembali ke Kota Merdeka pagi ini untuk menemukan pembunuhnya, tetapi setelah seharian mencarinya, saya masih belum bisa mendapatkan identitasnya.”
“Saya baru saja menghubungi Paman Febru dan mengundangnya untuk datang besok untuk membantu menemukan si pembunuh. Dia mengatakan bahwa dia tidak 100% yakin bahwa dia dapat menemukan si pembunuh, jadi saya berpikir akan lebih baik meneleponmu.”
“Saya baru saja akan menelepon Anda untuk menanyakan apakah kamu punya waktu untuk bertem
