Bab 14 Kak Tasya

1453 Words

“Ah!” Terry menjerit kesakitan merasakan panasnya piring besi berisi steak yang baru saja matang. Reaksinya sangat mengerikan dan menarik perhatian. “Hiss!” Aku mendengar banyak orang di sekitarku menarik napas melihat pemandangan menyakitkan itu. “Ah!” Beberapa detik kemudian, beberapa wanita berteriak. Keadaan seluruh restoran menjadi sangat berantakan. Begitu pula dengan Roxy yang menutupi mulutnya dengan ekspresi ngeri. “Selesai kamu! Beraninya kamu mengacau di restoran ini?! Mati kau!” Pelayan itu menunjuk ke arahku dengan ekspresi ngeri di wajahnya dan dia melangkah mundur saat dia berkata begitu. Beberapa teman laki-laki Terry berjalan cepat ke arah Terry. Beberapa dari mereka ada yang mengawasi keadaan sambil memegang botol anggur dan beberapa lainnya memegang pisau makan. “B

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD