Alana memutuskan untuk kembali kerumah Alex untuk mengambil barang barangnya dan uang cash yang diberikan Alex. Alana menyimpan uang tersebut untuk jaga-jaga saat dia membutuhkan uang cash jadi tak perlu bolak balik atm untuk mengambil uang. Alana tau Alex jam segini pasti sedang berada dikantornya sehingga dia memutuskan untuk segera kesana.
Alana sudah sampai di apartement Alex, dia memeriksa semua ruangan memamastikan tidak ada disana tapi Alana salah Alex tidak pergi ke kantor tapi Alex berada di apartement sedang tidur. Alana melihat wajah berbeda terlihat pucat.
“Apa Alex sakit?" gumam Alana.
Alana menyentuh dahi Alex dan memang benar dugaannya Alex sakit, badannya panas dan mengigil kedinginan. Alana mengambil air hangat dan mengompres dahi Alex, Alex yang merasa ada yang menyentuhnya melihat siapa itu.
“Lana,” suara alex dengan suara lemah.
“tidurlah Lex” kata Alana.
"Jangan pergi."
"Aku akan tetap disini, kamu tidurlah Lex."
Alex menutup matanya kembali tidur, Alana dengan telaten merawat Alex. Saat merasa Alex sudab cukup tenang, Alana beranjak pergi untuk membereskan pakaiannya dan segala keperluannya. Tapi tangan Alana dipegang Alex...
“Jangan tinggalkan aku Lana," ujar Alex dengan mata tertutup.
Alana melihat Alex menjadi tak tega, sampai sebegitunya kah Alex pada Alana. Alana ingin menangis dia merasa Alex yang sangat berbeda. Alana tertidur disamping Alex, menjaga dan merawat Alex.
Pagi harinya….
Alana terbangun langsung memeriksa keadaan Alex… suhu badan Alex sudah kembali normal, Alana branjak kedapur untuk membuatkan Alex bubur. Alex terbangun dari tidurnya, dia merasa badannya sudah membaik dan melihat ada perlengkapan mengompres disamping tempat tidurnya.
“Siapa yang mengompresku yaa? Apa tadi malam aku bermimpi? Apa Alana tadi malam datang dimimpiku?” ujar Alex bingung pada dirinya sendiri.
Alex mencium aroma masakan dari dapur apartemennya, dia tiba tiba merinding… siapa yang masak di apartementnya. Di dalam apartement hanya ada dia dan tak ada orang lain. Alex berjalan pelan dan melihat dari belakang wanita yang dia rindukan sedang memasak.
“Apa aku bermimpi," ujar Alex tidak percaya lalu mencubit tangannya sendiri dan terasa sakit.
Alex memeluk Alana dari belakang.
“Aku merindukanmu sayang."
“Lepaskan aku."
“Kamu tak akan kulepaskan."
“Maafkan aku, jangan pergi dariku… aku mohon sayang maafkan aku."
“Aku tak bisa memaafkanmu, aku mau pergi lepaskan aku."
Alex tak memperdulikan bentak Alana. Alex menggendong tubuh Alana walau dia baru sakit tapi dia tak memperdulikannya. Dia sudah sangat bernapsu dengan Alana, kejadian malam itu membuat Alex ingin mengulangi lagi. Alana membuat alex ketagihan.
Alana awalnya menolak tapi rangsangan demi rangsangan yang Alex berikan padanya membuat pertahannya lemah. Alana dan Alex bercinta saling memuaskan satu dengan yang lain.
***********
Waktu sudah menujukan jam 11 siang…
Pagi itu benar-benar pagi yang melelahkan dan kenikmatan bagi Alana dan Alex. Alana dan Alex memutuskan untuk bersama kembali. Alex meminta maaf secara tulus dan bersungguh sungguh pada Alana dan Alana juga memaafkan semua kesalahan yang Alex perbuat padanya.
Alana dan Alex melakukan kesepakatan untuk membatalkan pernikahan kontrak yang mereka lakukan dulu. Mereka memutuskan berdua untuk hidup seperti pasangan suami istri yang sewajarnya bukan berpura pura lagi. Alex tetap mengijinkan Alana untuk kembali melanjutkan kuliahnya tapi tetap bersama mengurus rumah tangga mereka.
***********
Alana memberitahukan Sely dan menceritakan rumah tangganya pada Sely. Pernikahan kontrak mereka sudah berakhir, sekarang mereka adalah suami istri yang sesungguhnya.
Sely memberitaukan kabar perkembangan pernikahan Alana dan Alex pada Leni dan Leni sangat bahagia. Doa nya terkabul agar Alex dan Alana bersama. Akhirnya impian Leni terwujud dia sebentar lagi akan mendapatkan cucu.