Chapter - 06

2240 Words
Entahlah, semuanya tampak tidak ingin berurusan dengan Chelsea, entah karena warna kulitnya, atau karena sebuah gosip yang sedang kencang terdengar di seantero sekolah. Sesuai dugaannya, pasti peristiwa kemarin telah mengguncangkan semua orang, pasti pihak Rina Amstrong telah membocorkan soal itu dan menggegerkannya di panti asuhan. Sebenarnya, Chelsea tidak begitu peduli jika yang mengetahui soal itu hanyalah anak-anak seusianya saja, tapi jika kabar itu sampai terdengar ke telinga para ibu panti yang menjaga dan merawat mereka, tentu bisa jadi berbeda. Chelsea ketakutan sekarang, tidak tahu lagi harus bagaimana untuk menyikapi dan menghadapi masalah ini yang kian waktu kian serius. Chelsea tidak ingin para ibu panti mendengar itu semua, tapi dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk bisa membela dirinya sendiri agar semua anak bisa ikut berada di pihaknya dan dapat membelanya sebagai sesama murid dan sesama anak di panti asuhan ini. Itu cukup mustahil, karena sejak dulu, anak-anak panti yang mayoritas anak-anak berkulit putih, selalu jijik pada Chelsea karena dirinya memiliki warna kulit yang lebih gelap dan menurut mereka itu tidak normal dan aneh. Namun meskipun demikian, Chelsea ingin berusaha agar dia bisa mengambil hati, setidaknya, sebagian kecil dari semua anak-anak di panti ini. Chelsea yakin, pasti ada beberapa anak yang memiliki hati yang tulus dan baik, tidak mungkin semua anak di sini jahat dan kejam seperti Rina Amstrong. Siang itu, Chelsea pergi ke toilet, dan saat dia sedang membuang air di dalam ruang kloset, entah kenapa ia mendengar seseorang sedang menangis di ruang kloset sebelah, Chelsea kira itu adalah hantu karena menurut rumor yang beredar toilet panti cukup angker, tapi ketika diamati baik-baik, ternyata itu adalah manusia, lebih tepatnya, suara anak gadis yang sedang tersengguk-sengguk menangis entah kenapa. Chelsea mencoba bersuara, menanyakan apa yang membuatnya menangis pada gadis itu, awalnya gadis itu tidak menjawabnya, tapi saat ia menanyakannya kedua kali, akhirnya gadis itu menjawab dan menjelaskan semua yang terjadi pada Chelsea. Akhirnya Chelsea tahu bahwa gadis itu menangis karena dia telah dimusuhi oleh Rina Amstrong karena menolak memberikan contekan padanya. Disitu Chelsea tersenyum karena akhirnya dia mendapatkan kesempatan untuk merekrut orang agar bisa berpihak padanya. Menyatukan orang-orang yang telah disakiti oleh Rina Amstrong adalah ide yang bagus karena memiliki sebuah kesamaan, bisa membuat manusia mudah menyatukan tujuan. Di Hari Minggu yang cerah, Chelsea tampak baru terbangun dari tidurnya yang lelap semalam, gadis berkulit hitam itu kini sedang mengerjap-erjapkan kelopak matanya sebelum dia menyadarkan dirinya secara penuh. Setelah sadar sepenuhnya, akhirnya Chelsea mencoba untuk membangunkan badannya segera duduk di tepian kasur sebelum akhirnya ia berdiri dan mengambil handuk. Selesai membersihkan dirinya di kamar mandi selama 15 menit, Chelsea segera bersiap-siap untuk berangkat belajar di pantinya, kembali bersekolah dengan teman-temannya yang lain di panti asuhan untuk memenuhi haknya untuk belajar. Di sekolah, seperti biasanya, Chelsea duduk sendirian karena tidak ada yang mau duduk bersamanya atau bahkan untuk sekedar menyapanya. Entahlah, semuanya tampak tidak ingin berurusan dengan Chelsea, entah karena warna kulitnya, atau karena sebuah gosip yang sedang kencang terdengar di seantero sekolah. Sesuai dugaannya, pasti peristiwa kemarin telah mengguncangkan semua orang, pasti pihak Rina Amstrong telah membocorkan soal itu dan menggegerkannya di panti asuhan. Sebenarnya, Chelsea tidak begitu peduli jika yang mengetahui soal itu hanyalah anak-anak seusianya saja, tapi jika kabar itu sampai terdengar ke telinga para ibu panti yang menjaga dan merawat mereka, tentu bisa jadi berbeda. Chelsea ketakutan sekarang, tidak tahu lagi harus bagaimana untuk menyikapi dan menghadapi masalah ini yang kian waktu kian serius. Chelsea tidak ingin para ibu panti mendengar itu semua, tapi dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk bisa membela dirinya sendiri agar semua anak bisa ikut berada di pihaknya dan dapat membelanya sebagai sesama murid dan sesama anak di panti asuhan ini. Itu cukup mustahil, karena sejak dulu, anak-anak panti yang mayoritas anak-anak berkulit putih, selalu jijik pada Chelsea karena dirinya memiliki warna kulit yang lebih gelap dan menurut mereka itu tidak normal dan aneh. Namun meskipun demikian, Chelsea ingin berusaha agar dia bisa mengambil hati, setidaknya, sebagian kecil dari semua anak-anak di panti ini. Chelsea yakin, pasti ada beberapa anak yang memiliki hati yang tulus dan baik, tidak mungkin semua anak di sini jahat dan kejam seperti Rina Amstrong. Siang itu, Chelsea pergi ke toilet, dan saat dia sedang membuang air di dalam ruang kloset, entah kenapa ia mendengar seseorang sedang menangis di ruang kloset sebelah, Chelsea kira itu adalah hantu karena menurut rumor yang beredar toilet panti cukup angker, tapi ketika diamati baik-baik, ternyata itu adalah manusia, lebih tepatnya, suara anak gadis yang sedang tersengguk-sengguk menangis entah kenapa. Chelsea mencoba bersuara, menanyakan apa yang membuatnya menangis pada gadis itu, awalnya gadis itu tidak menjawabnya, tapi saat ia menanyakannya kedua kali, akhirnya gadis itu menjawab dan menjelaskan semua yang terjadi pada Chelsea. Akhirnya Chelsea tahu bahwa gadis itu menangis karena dia telah dimusuhi oleh Rina Amstrong karena menolak memberikan contekan padanya. Disitu Chelsea tersenyum karena akhirnya dia mendapatkan kesempatan untuk merekrut orang agar bisa berpihak padanya. Menyatukan orang-orang yang telah disakiti oleh Rina Amstrong adalah ide yang bagus karena memiliki sebuah kesamaan, bisa membuat manusia mudah menyatukan tujuan. Di Hari Minggu yang cerah, Chelsea tampak baru terbangun dari tidurnya yang lelap semalam, gadis berkulit hitam itu kini sedang mengerjap-erjapkan kelopak matanya sebelum dia menyadarkan dirinya secara penuh. Setelah sadar sepenuhnya, akhirnya Chelsea mencoba untuk membangunkan badannya segera duduk di tepian kasur sebelum akhirnya ia berdiri dan mengambil handuk. Selesai membersihkan dirinya di kamar mandi selama 15 menit, Chelsea segera bersiap-siap untuk berangkat belajar di pantinya, kembali bersekolah dengan teman-temannya yang lain di panti asuhan untuk memenuhi haknya untuk belajar. Di sekolah, seperti biasanya, Chelsea duduk sendirian karena tidak ada yang mau duduk bersamanya atau bahkan untuk sekedar menyapanya. Entahlah, semuanya tampak tidak ingin berurusan dengan Chelsea, entah karena warna kulitnya, atau karena sebuah gosip yang sedang kencang terdengar di seantero sekolah. Sesuai dugaannya, pasti peristiwa kemarin telah mengguncangkan semua orang, pasti pihak Rina Amstrong telah membocorkan soal itu dan menggegerkannya di panti asuhan. Sebenarnya, Chelsea tidak begitu peduli jika yang mengetahui soal itu hanyalah anak-anak seusianya saja, tapi jika kabar itu sampai terdengar ke telinga para ibu panti yang menjaga dan merawat mereka, tentu bisa jadi berbeda. Chelsea ketakutan sekarang, tidak tahu lagi harus bagaimana untuk menyikapi dan menghadapi masalah ini yang kian waktu kian serius. Chelsea tidak ingin para ibu panti mendengar itu semua, tapi dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk bisa membela dirinya sendiri agar semua anak bisa ikut berada di pihaknya dan dapat membelanya sebagai sesama murid dan sesama anak di panti asuhan ini. Itu cukup mustahil, karena sejak dulu, anak-anak panti yang mayoritas anak-anak berkulit putih, selalu jijik pada Chelsea karena dirinya memiliki warna kulit yang lebih gelap dan menurut mereka itu tidak normal dan aneh. Namun meskipun demikian, Chelsea ingin berusaha agar dia bisa mengambil hati, setidaknya, sebagian kecil dari semua anak-anak di panti ini. Chelsea yakin, pasti ada beberapa anak yang memiliki hati yang tulus dan baik, tidak mungkin semua anak di sini jahat dan kejam seperti Rina Amstrong. Siang itu, Chelsea pergi ke toilet, dan saat dia sedang membuang air di dalam ruang kloset, entah kenapa ia mendengar seseorang sedang menangis di ruang kloset sebelah, Chelsea kira itu adalah hantu karena menurut rumor yang beredar toilet panti cukup angker, tapi ketika diamati baik-baik, ternyata itu adalah manusia, lebih tepatnya, suara anak gadis yang sedang tersengguk-sengguk menangis entah kenapa. Chelsea mencoba bersuara, menanyakan apa yang membuatnya menangis pada gadis itu, awalnya gadis itu tidak menjawabnya, tapi saat ia menanyakannya kedua kali, akhirnya gadis itu menjawab dan menjelaskan semua yang terjadi pada Chelsea. Akhirnya Chelsea tahu bahwa gadis itu menangis karena dia telah dimusuhi oleh Rina Amstrong karena menolak memberikan contekan padanya. Disitu Chelsea tersenyum karena akhirnya dia mendapatkan kesempatan untuk merekrut orang agar bisa berpihak padanya. Menyatukan orang-orang yang telah disakiti oleh Rina Amstrong adalah ide yang bagus karena memiliki sebuah kesamaan, bisa membuat manusia mudah menyatukan tujuan. Di Hari Minggu yang cerah, Chelsea tampak baru terbangun dari tidurnya yang lelap semalam, gadis berkulit hitam itu kini sedang mengerjap-erjapkan kelopak matanya sebelum dia menyadarkan dirinya secara penuh. Setelah sadar sepenuhnya, akhirnya Chelsea mencoba untuk membangunkan badannya segera duduk di tepian kasur sebelum akhirnya ia berdiri dan mengambil handuk. Selesai membersihkan dirinya di kamar mandi selama 15 menit, Chelsea segera bersiap-siap untuk berangkat belajar di pantinya, kembali bersekolah dengan teman-temannya yang lain di panti asuhan untuk memenuhi haknya untuk belajar. Di sekolah, seperti biasanya, Chelsea duduk sendirian karena tidak ada yang mau duduk bersamanya atau bahkan untuk sekedar menyapanya. Entahlah, semuanya tampak tidak ingin berurusan dengan Chelsea, entah karena warna kulitnya, atau karena sebuah gosip yang sedang kencang terdengar di seantero sekolah. Sesuai dugaannya, pasti peristiwa kemarin telah mengguncangkan semua orang, pasti pihak Rina Amstrong telah membocorkan soal itu dan menggegerkannya di panti asuhan. Sebenarnya, Chelsea tidak begitu peduli jika yang mengetahui soal itu hanyalah anak-anak seusianya saja, tapi jika kabar itu sampai terdengar ke telinga para ibu panti yang menjaga dan merawat mereka, tentu bisa jadi berbeda. Chelsea ketakutan sekarang, tidak tahu lagi harus bagaimana untuk menyikapi dan menghadapi masalah ini yang kian waktu kian serius. Chelsea tidak ingin para ibu panti mendengar itu semua, tapi dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk bisa membela dirinya sendiri agar semua anak bisa ikut berada di pihaknya dan dapat membelanya sebagai sesama murid dan sesama anak di panti asuhan ini. Itu cukup mustahil, karena sejak dulu, anak-anak panti yang mayoritas anak-anak berkulit putih, selalu jijik pada Chelsea karena dirinya memiliki warna kulit yang lebih gelap dan menurut mereka itu tidak normal dan aneh. Namun meskipun demikian, Chelsea ingin berusaha agar dia bisa mengambil hati, setidaknya, sebagian kecil dari semua anak-anak di panti ini. Chelsea yakin, pasti ada beberapa anak yang memiliki hati yang tulus dan baik, tidak mungkin semua anak di sini jahat dan kejam seperti Rina Amstrong. Siang itu, Chelsea pergi ke toilet, dan saat dia sedang membuang air di dalam ruang kloset, entah kenapa ia mendengar seseorang sedang menangis di ruang kloset sebelah, Chelsea kira itu adalah hantu karena menurut rumor yang beredar toilet panti cukup angker, tapi ketika diamati baik-baik, ternyata itu adalah manusia, lebih tepatnya, suara anak gadis yang sedang tersengguk-sengguk menangis entah kenapa. Chelsea mencoba bersuara, menanyakan apa yang membuatnya menangis pada gadis itu, awalnya gadis itu tidak menjawabnya, tapi saat ia menanyakannya kedua kali, akhirnya gadis itu menjawab dan menjelaskan semua yang terjadi pada Chelsea. Akhirnya Chelsea tahu bahwa gadis itu menangis karena dia telah dimusuhi oleh Rina Amstrong karena menolak memberikan contekan padanya. Disitu Chelsea tersenyum karena akhirnya dia mendapatkan kesempatan untuk merekrut orang agar bisa berpihak padanya. Menyatukan orang-orang yang telah disakiti oleh Rina Amstrong adalah ide yang bagus karena memiliki sebuah kesamaan, bisa membuat manusia mudah menyatukan tujuan. Di Hari Minggu yang cerah, Chelsea tampak baru terbangun dari tidurnya yang lelap semalam, gadis berkulit hitam itu kini sedang mengerjap-erjapkan kelopak matanya sebelum dia menyadarkan dirinya secara penuh. Setelah sadar sepenuhnya, akhirnya Chelsea mencoba untuk membangunkan badannya segera duduk di tepian kasur sebelum akhirnya ia berdiri dan mengambil handuk. Selesai membersihkan dirinya di kamar mandi selama 15 menit, Chelsea segera bersiap-siap untuk berangkat belajar di pantinya, kembali bersekolah dengan teman-temannya yang lain di panti asuhan untuk memenuhi haknya untuk belajar. Di sekolah, seperti biasanya, Chelsea duduk sendirian karena tidak ada yang mau duduk bersamanya atau bahkan untuk sekedar menyapanya. Entahlah, semuanya tampak tidak ingin berurusan dengan Chelsea, entah karena warna kulitnya, atau karena sebuah gosip yang sedang kencang terdengar di seantero sekolah. Sesuai dugaannya, pasti peristiwa kemarin telah mengguncangkan semua orang, pasti pihak Rina Amstrong telah membocorkan soal itu dan menggegerkannya di panti asuhan. Sebenarnya, Chelsea tidak begitu peduli jika yang mengetahui soal itu hanyalah anak-anak seusianya saja, tapi jika kabar itu sampai terdengar ke telinga para ibu panti yang menjaga dan merawat mereka, tentu bisa jadi berbeda. Chelsea ketakutan sekarang, tidak tahu lagi harus bagaimana untuk menyikapi dan menghadapi masalah ini yang kian waktu kian serius. Chelsea tidak ingin para ibu panti mendengar itu semua, tapi dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk bisa membela dirinya sendiri agar semua anak bisa ikut berada di pihaknya dan dapat membelanya sebagai sesama murid dan sesama anak di panti asuhan ini. Itu cukup mustahil, karena sejak dulu, anak-anak panti yang mayoritas anak-anak berkulit putih, selalu jijik pada Chelsea karena dirinya memiliki warna kulit yang lebih gelap dan menurut mereka itu tidak normal dan aneh. Namun meskipun demikian, Chelsea ingin berusaha agar dia bisa mengambil hati, setidaknya, sebagian kecil dari semua anak-anak di panti ini. Chelsea yakin, pasti ada beberapa anak yang memiliki hati yang tulus dan baik, tidak mungkin semua anak di sini jahat dan kejam seperti Rina Amstrong. Siang itu, Chelsea pergi ke toilet, dan saat dia sedang membuang air di dalam ruang kloset, entah kenapa ia mendengar seseorang sedang menangis di ruang kloset sebelah, Chelsea kira itu adalah hantu karena menurut rumor yang beredar toilet panti cukup angker, tapi ketika diamati baik-baik, ternyata itu adalah manusia, lebih tepatnya, suara anak gadis yang sedang tersengguk-sengguk menangis entah kenapa. Chelsea mencoba bersuara, menanyakan apa yang membuatnya menangis pada gadis itu, awalnya gadis itu tidak menjawabnya, tapi saat ia menanyakannya kedua kali, akhirnya gadis itu menjawab dan menjelaskan semua yang terjadi pada Chelsea. Akhirnya Chelsea tahu bahwa gadis itu menangis karena dia telah dimusuhi oleh Rina Amstrong karena menolak memberikan contekan padanya. Disitu Chelsea tersenyum karena akhirnya dia mendapatkan kesempatan untuk merekrut orang agar bisa berpihak padanya. Menyatukan orang-orang yang telah disakiti oleh Rina Amstrong adalah ide yang bagus karena memiliki sebuah kesamaan, bisa membuat manusia mudah menyatukan tujuan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD