37. Alekseenko

2319 Words

Kata permohonan Efrosina memang didengar oleh Tristan. Tetapi, wanita tak lagi muda itu tahu bahwa anaknya akan melakukan tindakan lain. Dia pun mendatangi kamar Tristan, mengetuk pintu perlahan dan mendapat balasan. Efrosina dapat bernapas lega saat melihat Tristan masih berada di rumah. "Nak, makan malam sudah siap." Tristan yang baru saja terbangun tengah menyandarkan punggung lebarnya di rangka pintu. "Bu, aku harus pulang sekarang." "Kenapa? Kau makan saja dulu, nanti …," Tangan keras Tristan menggapai dan menggenggam erat tangan Ibunya. "Aku masih bersamanya." Kelopak mata Efrosina menciut. "Bersama siapa yang kau maksud, Nak?" "Gadis pucat berambut pirang itu, Bu." ucap Tristan menyebutkan ciri fisik Frada. Seketika kaki Efrosina lemas, dia menutup mulut sambil menggelengkan k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD