“Mandi bareng ya?” ajak pria itu sembari melucuti pakaian Venus. Tapi ajakan mandi bersama hanyalah modus karena sesungguhnya Archio mengajak Venus bercinta. Pria itu mendesak punggung Venus ke dinding, melapisi kepala bagian belakang sang istri menggunakan tangannya sementara dia terus menghentak. Satu kaki Venus melingkari pinggang Archio membuat akses Archio semakin besar mencari kenikmatan dalam setiap hentakannya di bawah sana. Venus kewalahan, akhir-akhir ini tubuhnya lemah dan wajahnya selalu pucat. Tapi demi Tuhan, dia sangat bahagia karena di inginkan begitu besar oleh pria yang dicintainya. “Kamu sakit?” Archio bertanya karena Venus hanya diam saja bersandar kemar pada jok mobil. Mereka sedang dalam perjalanan ke butik dan semenjak berangkat dari rumah, Venus menjadi pendi

