Kemarahan

1442 Words

Aland duduk di sisi Maggy, menatap wajah pucat wanita itu dengan mata yang berlinang. "Ada apa denganmu, Maggy? Kenapa kau jadi seperti ini sekarang?" lirih Aland sedih. Dia membayangkan, betapa wajah Maggy dipenuhi dengan keceriaan di waktu dulu. Tidak sepucat dan setirus sekarang ini. Seakan wajah itu lama tidak terawat. Aland mengusap wajah yang sejak dulu diminatinya untuk selalu dipandang tanpa bosan. "Kau baik-baik saja bukan?" lirihnya iba. Tiba-tiba Maggy sadar dan membuka matanya perlahan. "Aland …," Kalimat pertama yang keluar dari mulutnya. Aland begitu senang melihat Maggy sudah membuka mata. "Iya, Maggy, aku di sini," kata Aland menggenggam jemari tangannya lembut. "Kau tidak akan meninggalkan aku lagi bukan?" tanya Maggy dengan suara yang mulai serak. Air mata m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD