The Wo(Man) - 36

1406 Words

Sepoi angin di pagi hari yang segar menerpa wajah Riyu dan Darrel perlaham. Darrel masih menatapnya lekat-lekat dan Riyu pun juga masih menunggu dengan wajah bingung. “Kamu mau nanya apa?” tanya Riyu. Darrel meneguk ludah. Dia merasa sedikit tidak enak menanyakannya secara gamblang, tapi di sisi lain dia benar-benar merasa terganggu dan penasaran. Dia hanya ingin memastikannya agar bisa membuat antisipasi dan batasan di masa yang akan datang. Jika memang Riyu berbeda, tentu dia harus membuat batasan tersendiri untuk teman sekamarnya itu. Riyu beralih menatap jam tangannya. “Ayo buruan! Aku udah hampir telat nih.” “A-aku mau nanya ….” Darrel akhirnya bersuara. “Iya. Nanya apa?” “A-apa mungkin kamu itu adalah--” Tiit… Tiit… Sebuah suara klakson sepeda motor menghentikan kalimat Darr

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD