50 - Yang Menghilang

1644 Words
          Item yang harus dibeli oleh Sayuri dijual di sebuah toko yang tidak terlalu jauh dari akademi. Toko itu juga toko yang dimiliki oleh seorang NPC, dan juga bukan toko tersembunyi yang hanya bisa ditemukan oleh seseorang yang beruntung atau pun pemain yang bereinkarnasi seperti dirinya.           Toko itu dengan jelas berada di sisi jalan utama deretan toko yang berada tidak terlalu jauh dari Hungry Bites, dengan papan ‘Menjual Magic Tools’ dengan jelas dan berwarna warni, mungkin untuk menarik perhatian?           Karena server Lord’s Regime baru saja dibuka, toko itu masih ramai dikunjungi oleh para pemain. Mungkin untuk mempersiapkan petualangan mereka di dalam Lord’s Regime atau hanya sekedar mengisi kembali perlengkapan mereka.           Saat ini, toko yang ramai dikunjungi oleh pemain Lord’s Regime kebanyakan toko yang menjual alat – alat sihir, penjual Healing Potion atau pandai besi. Sedangkan toko yang membuka jasa tidak ada satu pun yang melirik. Mungkin hanya satu atau dua pemain yang penasaran.           Tapi melihat sesaknya toko yang akan dikunjungi oleh Sayuri dan melihat toko yang sangat sepi di sebelahnya … membuat Sayuri merasa miris.           Nikmatilah waktu yang menyenangkan tanpa merasa lapar, haus dan lelah, para pemain pemula Lord’s Regime! Setelah fitur stamina ditambahkan, kalian akan merasa kesulitan!           Toko yang menjual alat sihir itu terlihat sederhana, dan juga tidak terlalu besar. Meski sedikit gelap—mungkin untuk menjaga kesan magis?—barang – barang yang terpajang pada etalase kayu di setiap sudut ruangan  terlihat jelas. Tidak ada kursi, meja atau apa pun di tengah – tengah ruangannya, karena hal itu hanya akan membuat risih dan ruangan semakin sempit karena banyaknya pemian yang mengunjungi tempat itu.           Di bagian terjauh ruangan hanya ada satu meja panjang dengan seorang NPC pemilik toko yang sedang melayani pembeli di baliknya.           Sayuri hanya membutuhkan dua alat sihir yang sederhana dan tidak mahal, namun dalam Dark Forest, kedua benda itu bisa menjadi barang istimewa.           …           Menurutnya.           Untuk pemain lain, mungkin kedua benda itu bisa menjadi tiket instan yang dapat mengirim mereka ke kuburan.           Karena kedua benda yang Sayuri beli untuk persiapannya masuk ke dalam Dark Forest merupakan benda yang sangat disukai oleh Treant, monster yang disebut mirip seperti pohon oleh Fein dan juga para goblin. Serta monster lainnya yang ada di dalam dungeon itu.           .           .           Setelah selesai membeli ‘barang istimewa’ yang akan ia bawa ke dalam Dark Forest, Sayuri langsung pergi menuju gerbang teleportasi menuju Krossten, dan tanpa menunggu lebih lama lagi langsung pergi ke desa Dawnvale yang letaknya tidak terlalu jauh dari Dark Forest.           “Dark Forest tingkat kesulitan mudah! Butuh pemain Caster! Caster Api lebih baik!”           “Cleric! Satu slot untuk Cleric!”           “Warrior untuk Tank di sini! Poin Def 30 HP 600! Beberapa kali menjadi MT dalam Dark Forest!”           Karena Dark Forest merupakan dungeon yang sudah dibuka sejak awal Lord’s Regime dirilis, banyak pemain yang berkumpul di sekitarnya untuk menyelesaikannya. Jadi tidak aneh kalau disekitar dungeon itu sangat ramai, tidak seperti Collapsed Sewage.           “Hai, maaf mengganggu. Apa kau mau bergabung dengan tim kami? Kami sudah siap masuk ke dalam Dark Forest … dan kami membutuhkan seorang Assassin yang setidaknya tahu cara untuk merusak jebakan.”           Seorang pemain yang sama sekali tidak Sayuri kenal tiba – tiba muncul di hadapannya. Dari pakaian yang terlihat, orang yang ada di depannya ini berprofesi sebagai Caster. Di balik punggungnya pun ada lebih dari delapan pemain yang berkumpul dengan berbagai macam profesi. Sepertinya orang yang ada di depannya ini berniat untuk menyelesaikan Dark Forest tingkat kesulitan normal.           Karena pemain ini berbicara padanya dengan sopan dan tidak memaksa, Sayuri membalas, “Sayangnya aku sudah bergabung dalam sebuah tim. Bagaimana jika lain kali?”           Pemain yang ada di depannya tersenyum miris, lalu menjawab, “Tidak apa – apa. Kalau begitu … apa aku boleh menambahmu ke dalam daftar temanku? Mungkin … jika kau senggang …? Karena aku tidak memiliki tim yang tetap, aku harus memiliki banyak teman untuk pergi ke dungeon …”           “Tidak masalah,” balas Sayuri yang merasa tidak akan rugi memiliki kenalan seorang pemain berprofesi Caster.           [Sistem: ShrimpRider ingin menambahkan anda ke dalam daftar pertemanan. Terima / Tolak ?]           Melihat nama yang tertulis di dalam jendela hologram yang ada di depannya membuat Sayuri langsung mengangkat kedua alisnya tinggi – tinggi.           Bukan karena namanya yang konyol—memang konyol, sih—tapi karena ‘ShrimpRider’ merupakan salah satu pemain terkenal yang menghilang begitu saja.           Maksudnya dengan menghilang, ketika namanya mulai terkenal dalam Lord’s Regime, nama ‘ShrimpRider’ tidak bisa ditemukan di mana pun. Baik itu dalam papan peringkat, atau hanya sekedar mencari namanya.           Seakan akun ShrimpRider dihapus dari Lord’s Regime.           Sayuri sempat dengar desas – desus mengenai pemain ShrimpRider ini, kalau ada sesuatu yang terjadi padanya di dunia nyata yang memaksanya untuk berhenti bermain Lord’s Regime. Sisanya? Sayuri tidak tahu kelanjutannya.           Dirinya saja terlalu sibuk bertahan hidup. Ia tidak memiliki waktu untuk peduli pada orang lain.           Tapi kali ini berbeda. Bagaimana jika Sayuri bisa merekrutnya menjadi bagian dari Guild yang akan ia buat kelak? Bukankah dia sendiri yang bilang kalau dia belum memiliki tim yang tetap?           “Nama yang … cukup menarik,” gumam Sayuri pelan.           ShrimpRider terkekeh pelan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Hehe, aku sering mendengarnya. Kalau begitu … semangat menyelesaikan dungeonnya. Jangan sungkan untuk mengundangku ke dalam timmu!”           “Mhm, aku akan mengingatnya,” balas Sayuri sambil melihat ShrimpRider berbicara pada pemain berprofesi Assassin yang lain.           Andai saja dia belum bergabung ke dalam tim … pasti Sayuri dengan senang hati mengajaknya untuk bergabung bersamanya dan mendapatkan kesan baik lebih dulu.           Lain kali. Ada kesempatan lain untuk mengajaknya.           Mencari titik biru pada peta sistem yang ia miliki, akhirnya Sayuri bergabung dengan Kyle dan yang lainnya di dekat pintu masuk menuju Dark Forest.             “Maaf terlambat. Semua sudah siap?” tanya Sayuri setelah ia berkumpul dengan Kyle dan yang lainnya.           “Tentu! Bahkan kami sudah membeli beberapa Healing dan Mana Potion yang cukup banyak,” balas Fein. “Hehe, aku tidak sabar untuk melihat wajah pemain lain ketika melihat kita akan memasuki dungeon dengan tingkat kesulitan Spesialis!”           Sayuri terkekeh pelan, kemudian membalas, “Pemain yang masuk ke dalam dungeon dengan tingkat kesulitan Spesialis di saat yang seperti ini memberi dua kesan yang berbeda pada pemain lain.”           Emil menganggukkan kepalanya setuju dengan perkataan Sayuri. “Benar. Entah itu nekat dengan kebodohan, atau nekat dengan percaya diri dan yakin bahwa kita bisa menyelesaikannya.”           Fein menjentikan jarinya, kemudian membalas, “Tentu yang kedua, ‘kan?”           Sayuri mengangkat kedua bahunya. “Entahlah? Sebenarnya aku tidak terlalu yakin.”           Senyuman di wajah Fein langsung menghilang. “Seriusan?”           Mengabaikan perkataan Fein, Sayuri mulai berjalan menuju portal untuk masuk ke dalam Dark Forest.           Bagian luar Collapsed Sewage berbentuk seperti rumah tua yang terbengkalai. Sehingga pintu masuk ke dalam dungeon tersebut berbentuk seperti pintu rumah pada umumnya.           Di sisi lain, latar belakang Dark Forest merupakan sebuah hutan terkutuk yang tidak boleh dimasuki oleh sembarang orang. Karena itu, pintu masuk ke dalam dungeon tersebut terlihat seperti pagar tua yang sudah rusak di antara pohon besar yang batangnya setebal lebih dari 10 meter dengan tanda peringatan berwarna merah yang sudah pudar karena dimakan usia.           Banyaknya pemain yang akan masuk ke dalam dungeon tersebut membuat Sayuri dan yang lainnya mengantri untuk memilih tingkat kesulitan.           Dari sepuluh tim yang ada di depan Sayuri, tidak ada satu pun tim yang memilih tingkat kesulitan lebih dari mudah, terlihat dari semua portal yang dimasuki oleh para pemain tersebut berwarna putih. Akhirnya, giliran Sayuri memilih tingkat kesulitan pun tiba.           [Sistem: Anda akan memasuki Dark Forest]           [Sistem: Silahkan pilih tingkat kesulitan Dark Forest  (Mudah > Normal > Sulit > Mahir > Spesialis)]           Di sebelahnya, Fein yang bergerak tidak mau diam dengan bibir yang sedikit melingkar ke atas memerhatikan Sayuri yang menekan tingkat kesulitan Spesialis.           Seketika, pohon yang mengelilingi portal untuk masuk ke dalam Dark Forest bergetar sampai ke akarnya. Membuat tanah yang dipijak oleh seluruh pemain yang ada di sana terbelah seakan gempa bumi. Tidak hanya itu, gemuruh dan suara yang terdengar tidak akan bisa dibuat oleh seorang manusia memenuhi tempat itu. Seakan takjub dengan pemain yang dengan penuh kepercayaan diri memilih tingkat Spesialis secepat ini, atau tertawa meledek pada kebodohan mereka.           “Apa … apa yang terjadi? Apa ada sebuah Event?” sahut salah satu pemain yang terduduk ke atas tanah karena tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya tepat waktu.           “Li— lihat portal masuk ke Dark Forest! Aku tidak pernah melihat warna yang seperti itu!”           “Bagaimana bisa? Apa tim yang saat ini akan masuk ke dalamnya beruntung dan memicu Event?”           “Tunggu. Aku pernah membacanya di manual Lord’s Regime … kalau pemain yang akan memasuki dungeon dengan tingkat kesulitan Spesialis, warna yang diperlihatkan oleh portal itu akan berwarna merah kehitaman!”           “Kau membaca manual Lord’s Regime yang lebih tebal dari pada buku yang mencatat seluruh Undang – Undang negeri ini?”           “Kenapa kau malah mempermasalahkan hal itu? Siapa pemain bodoh yang memilih tingkat kesulitan Spesialis secepat ini?”           Semua perhatian langsung tertuju pada tim Sayuri yang saat ini sedang berdiri di depan portal untuk masuk ke dalam Dark Forest.           Sebuah notifikasi yang berbunyi ‘ding!’ terdengar di kedua telinga Sayuri. ShrimpRider, yang baru saja menambahkannya ke daftar pertemanan langsung menggunakan fitur chat pribadi dalam waktu yang singkat.           [ShrimpRider: Red Lily! Apa kau salah tekan ketika memilih tingkat kesulitan untuk masuk ke dalam Dark Forest!?]           Sayuri terkekeh pelan, kemudian membalas dengan singkat.           [Red Lily: Tidak. Aku memang memilihnya dengan sengaja. Kalau begitu aku akan masuk terlebih dahulu, sampai jumpa lagi.]           “Apa kau sudah puas mendapatkan tatapan takjub atau kekehan meledek dari pemain yang ada di sekitar sini, Fein?” tanya Sayuri setelah menutup fitur chat pribadi miliknya dengan ShrimpRider.           Fein melipat tangannya di d**a dengan dagu yang terangkat tinggi ke udara. “Hah! Ayo kita perlihatkan pada mereka yang meledek kita kalau kita akan keluar dari dalam dungeon Dark Forest karena berhasil menyelesaikannya, bukan karena dikalahkan!” []           
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD