43 - Kabar

1659 Words
          “Sebenarnya … Red Lily … aku juga memiliki permintaan …” kata Wat sambil mengusap tangannya, terlihat sedikit grogi.           “Apa itu?” kali ini Sayuri yang menanyakan hal itu dengan suara yang kecil.           “Sebenarnya, aku dan beberapa penduduk yang lain sepakat untuk mengatakan hal ini padamu …” lanjut Wat yang suaranya terdengar lebih kecil, membuat Sayuri semakin curiga. “Bagaimana jika kau … menjadi Kepala Desa selanjutnya?”           Kedua alis Sayuri langsung terangkat. Ia sangat ingat kalau di kehidupan sebelumnya, pemain yang berhasil menyelesaikan Linked Quest di Claydale tidak menyebutkan hal ini.           Ia hanya mendapatkan resep untuk membuat R – Potion, dan reputasi yang ia miliki di kerajaan Atrea. Apa ini yang dimaksud dengan ‘event tertentu’ yang baru saja dikatakan oleh sistem sebelumnya?           Apa event ini harus dipicu dengan poin pertemanan seorang pemain dengan seluruh NPC yang menjadi penduduk Claydale dan juga Wat?           “Bagaimana?” tanya Wat sekali lagi, yang terlihat tidak sabar menunggu jawaban dari Sayuri.           Menjadi seorang Kepala Desa memiliki keuntungannya sendiri. Seperti yang ia pikirkan sebelumnya, ia bisa mengambil untung dari ‘pajak’ yang diberikan oleh desa atau kota tertentu yang ia miliki.           Claydale terlihat memiliki kesempatan untuk berkembang menjadi kota yang cukup maju. Sayangnya, Claydale hanya dikelilingi oleh monster level rendah dan dungeon untuk pemula saja.           Meski Lord’s Regime akan memiliki banyak sekali pemain baru setiap detiknya, untuk Sayuri hal itu tidak akan cukup. Ia berencana untuk membangun kota yang dapat berkembang menjadi kota yang dapat dikunjungi oleh pemain dengan level yang tinggi, dan dikelilingi oleh dungeon atau pun monster dengan item drop yang sangat berharga. Semakin tinggi level seorang pemain, semakin banyak pula pengeluarannya untuk memenuhi kebutuhan mereka.           Desa atau kota yang berada di peta awal Lord’s Regime pasti juga akan ramai oleh para pemain, tetapi pendapatan dari para pemain yang mengunjungi tempat tersebut tidak akan sebesar pemain dengan level tinggi.           “Kepala Desa … aku berterima kasih padamu dan juga penduduk desa Claydale yang lain, karena telah memercayakan desa Claydale kepadaku,” balas Sayuri dengan hati – hati. “Tapi Kepala Desa, kau tahu sendiri kalau aku seorang petualang. Aku tidak bisa terikat pada suatu tempat.”           “Aku mengerti, kau akan sibuk dengan hal yang kau gemari itu, sebagai seorang petualang,” balas Wat sambil tersenyum miris. “Sebenarnya aku menawarkan ini dengan harapan kalau kau akan menerimanya dengan pemikiran kau memiliki sebuah rumah untuk kembali.”           Memiliki sebuah rumah untuk kembali … entah kenapa mendengar perkataan itu Sayuri sedikit tersentuh. Sekali lagi, meski pun ia mendengar hal itu dari seorang NPC.           Sayangnya sistem Gaia hanya memperbolehkan pemain untuk memerintah atau pun memiliki kekuasaan penuh pada satu tempat saja. Jika saja tidak ada peraturan seperti itu, mungkin Sayuri akan menerima penawaran dari Wat dengan senang hati.           “Terima kasih, Kepala Desa. Aku benar – benar senang mendengar hal itu darimu,” balas Sayuri. Kemudian, ia menambahkan, “Meski pun tidak bisa … menjadi Kepala Desa di Claydale, aku berjanji akan mengunjungi tempat ini bila aku memiliki waktu. Jika aku memiliki ide … untuk mengembangkan Claydale menjadi tempat yang dapat ditinggali oleh penduduknya lebih baik lagi, aku berjanji akan memberi tahukannya kepadamu.”           Sayuri melihat kedua mata Wat yang mulai berkaca – kaca. Apa dia terharu …?           “Tidak masalah. Kau bisa kembali ke tempat ini kapan pun kau mau. Aku akan menyiapkan tempat untukmu,” tambah Wat.           Sayuri langsung menggelengkan kepalanya. “Tidak perlu! Jika suatu hari Claydale akan membangun sebuah penginapan penginapan, aku bisa menginap di sana.”           Wat mengibaskan tangannya beberapa kali sambil berkata, “Jangan seperti orang asing begitu. Kau tahu Claydale hanya desa kecil yang kemungkinan memiliki kesempatan untuk berkembang. Banyak lahan kosong yang belum dimiliki oleh siapa pun. Dua atau tiga petak tanah untukmu tidak akan jadi masalah.”           [Sistem: Event pertemanan penduduk desa Claydale dan Event pertemanan Wat (NPC) telah selesai.]           [Sistem: Event rute B telah terbuka.]           [Sistem: Mendapatkan tiga (3) buah petak tanah di Claydale | Mendapatkan penyimpanan pribadi sebanyak ∞ (tak terhingga) di Claydale | Mendapatkan gelar: ‘Penyelamat Desa Claydale’ | Mendapatkan poin reputasi  +10 di kerajaan Atrea | Status poin LUK +5]           Kedua alis Sayuri langsung terangkat dengan tinggi. Selain mendapatkan tiga petak tanah secara gratis di Claydale, ia juga mendapatkan tempat penyimpanan yang tak terhingga!           Untuk gelar yang baru saja didapatkan oleh Sayuri sepertinya tidak memiliki efek tambahan atau semacamnya, karena gelar ini tidak seperti gelar yang ia ketahui. Gelar yang memberikan efek tambahan hanya akan didapatkan oleh para pemain setelah Lord’s Regime dirilis lebih dari tiga bulan.           Itu pun bukan berarti karena Lord’s Regime tidak memilikinya sejak awal. Alasan sebenarnya karena gelar semacam itu cukup sulit untuk didapatkan.           Melihat tiga buah item berbentuk kertas dengan gambar struktur bangunan di atasnya membuat Sayuri yakin kalau dia benar – benar mendapatkan tanah secara gratis di Claydale.           “Terima kasih, Kepala Desa. Karena … aku masih memiliki beberapa urusan yang lain, aku harus segera pergi,” kata Sayuri sambil berdiri dari duduknya.           Wajah Wat langsung terlihat kecewa, namun ia memilih untuk tersenyum dan menganggukkan kepalanya beberapa kali. “Tentu, Red Lily. Tentu … aku tidak bisa memaksamu untuk tetap tinggal lebih lama di Claydale.”           “Tenang saja, aku akan kembali berkunjung dalam waktu dekat,” balas Sayuri, yang memang akan ia lakukan setelah profesi kedua dirilis.           “Ngomong – ngomong, Kepala Desa. Apa Dokter Dean masih ada di sekitar sini?” tanya Sayuri.           “Ya, dia masih ada di rumahnya. Terakhir kali aku mengunjunginya, dia masih tertidur dengan pulas,” balas Wat. “Seperti yang kukatakan sebelumnya, Dokter Dean kemungkinan besar akan kembali ke kota setelah Claydale pulih seperti sebelumnya.”           Sayuri terkekeh pelan. Mengingat perjuangan Dokter Dean untuk mencari obat itu tidak akan aneh kalau ia tidur selama berhari – hari. Ia hanya harus memastikan kalau Dokter Dean benar – benar tidur, bukan pingsan atau sesuatu yang tidak diinginkan.           “Ah, kalau begitu aku akan kembali lagi nanti,” balas Sayuri. Ia sadar kalau NPC tetaplah sebuah NPC yang dibuat oleh Gaia, namun ia tetap tidak tega untuk mengganggu Dokter Dean.           Setidaknya ia harus menemukan orang yang tepat dan yang dapat ia percayai untuk mempelajari resep obat yang didapatkannya dari Dokter Dean. Dengan begitu ia dapat memohon pada Dokter Dean untuk membimbingnya menjadi seorang Alkimis.           Sayuri masih ingat betul nama dari orang – orang ayng menjadi ahli Alkimia terkenal di Lord’s Regime sebelumnya. Tidak hanya ahli Alkimia saja, pemain yang berprofesi sebagai pandai besi, koki, penjahit dan segala macam profesi bahkan pemain unggulan di Lord’s Regime ia ingat dengan jelas.           Hal ini bukan karena Sayuri memiliki banyak waktu untuk menghafal nama mereka. Sayuri dapat mengingat nama mereka dengan baik karena nama mereka sering disebutkan oleh pengumuman dunia oleh sistem Lord’s Regime dicampur dengan perasaan iri yang dimiliki olehnya.           Bertemu dan mendapatkan kepercayaan dari mereka sebelum mereka terlalu terkenal di Lord’s Regime sepertinya tidak buruk juga …           .           .           Sayuri langsung memanfaatkan penyimpanan pribadi yang baru ia dapatkan dengan memasukkan sebagian besar item yang diberikan oleh NPC penduduk Claydale sebelumnya. Setidaknya ada beberapa barang yang dapat ia gunakan di masa depan.           Ada beberapa dari mereka yang memberi Sayuri alat pelindung yang lebih baik dari pada apa yang ia gunakan saat ini, yang langsung Sayuri gunakan dengan senang hati.           Ada pula yang memberikan buku skill pasif yang menambah beberapa poin INT, STR, AGI dan semacamnya. Yang juga Sayuri gunakan langsung.           Setelah berpamitan dengan Wat dan penduduk desa Claydale yang lain, akhirnya Sayuri kembali ke kota terdekat dari Claydale dan menggunakan gerbang teleportasi untuk kembali ke Ander.           Barang – barang yang perlu ia pisahkan untuk langsung dipakai, yang bisa ia jual dengan harga yang bagus, atau sekedar ia simpan untuk kebutuhannya di lain hari membuat Sayuri lupa waktu.           Ratusan item pemberian NPC penduduk desa membuat Sayuri sibuk sampai matahari hampir terbenam di dalam Lord’s Regime. Setidaknya, untung saja kebanyakan barang – barang itu cukup berharga, sehingga Sayuri tidak membuang – buang waktu secara percuma.           Mengingat kalau kelas terakhir di akademi Ander sudah selesai, Sayuri yakin cepat atau lambat Austin akan kembali ke perpustakaan untuk mempelajari materi kelasnya lagi. Ia yakin di tahun pertamanya belajar di akademi, Austin masih sering pergi ke perpustakaan, sedangkan di tahun keduanya ia mulai sibuk dengan praktik.           Sayuri kembali melihat status karakter dan isi tasnya sambil menunggu Austin.           Mungkin saat ini baru Sayuri satu – satunya pemain yang sudah level 10. Status poinnya pun cukup tinggi, terima kasih pada buku skill pasif yang menambah banyak poin statusnya. 31 Perak dan 45 Tembaga … sepertinya cukup untuk modal awalnya …           “Red Lily?”           Mendengar namanya dipanggil, Sayuri langsung menutup jendela hologram yang ada di depan wajahnya dan memutar tubuhnya menuju arah suara.           Dengan mata yang entah kenapa terlihat sedikit berkaca – kaca, Austin memasang wajah yang terkejut. Dengan cepat, ia meletakkan semua buku yang ia bawa ke atas meja yang ada di depan Sayuri, kemudian menggenggam kedua tangan Sayuri dengan erat.           “Apa kau baik – baik saja? Kau yang tidak kembali selama beberapa hari membuatku khawatir!” sahut Austin, yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari pengunjung perpustakaan yang lain.           “Maaf, aku baru sempat kembali. Ada … sedikit masalah di Claydale,” balas Sayuri sambil terkekeh pelan. “Apa kau sudah makan … siang? Atau mungkin ingin makan malam lebih cepat dari biasanya?”           Austin langsung langsung menutup mulut dengan kedua tangannya. “Kalau begitu … bagaimana jika kita ke restoran yang biasa aku kunjungi? Makanan mereka sangat enak.”           “Tentu,” balas Sayuri. “Aku juga tidak yakin kau bisa menahan suaramu tetap pelan setelah mendengar ceritaku.           Buku yang sempat diambil oleh Austin langsung berjatuhan ke atas lantai. Dengan tangan yang sedikit gemetar, ia bertanya, “Apa ada sesuatu yang terjadi dengan keluargaku?”           “Tenang saja, semuanya baik – baik saja di Claydale. Aku mengatakan hal sebelumnya bukan untuk memberi tahumu kabar duka atau semacamnya,” balas Sayuri sambil membantu Austin mengambil bukunya kembali. “Tetapi kabar yang mungkin membuatmu senang.” []  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD