16 - Dungeon

2221 Words
          Sayuri kembali ke desa Claydale ketika waktu server menunjukkan pukul lima pagi, satu jam lagi sebelum server Lord’s Regime ditutup. Jika ia tidak ingin dikelilingi oleh monster ketika ia login Lord’s Regime lagi, ia harus mencari tempat yang aman ketika ia logout.           Selama tiga jam sebelumnya, ia hanya berhasil mengumpulkan empat akar Quassia dan tiga puluh toples Honey Musk Bee. Sinar bulan terhalang oleh rindangnya pohon yang tumbuh di hutan itu, membuatnya lebih sulit untuk mencari pohon Quassia yang ciri – cirinya hampir sama dengan pohon biasa karena minimnya penerangan.           Langit mulai terlihat terang ketika sebentar lagi ia sampai di Claydale. Kemarin, ketika ia sampai di tempat itu, meski pun hari masih pagi tidak ada seorang NPC pun yang terlihat.           Namun tidak kali ini, alun – alun desa yang sebelumnya terlihat seperti desa mati yang ditinggal oleh penduduknya kini dipenuhi oleh puluhan penduduk NPC. Meski tubuh mereka kurus dan terlihat rapuh, senyuman cerah terpasang di wajah mereka.           “Oh! Ini petualang yang bersedia membantu kita, kemari!” sahut seorang NPC yang tidak pernah Sayuri ajak bicara sebelumnya ketika ia berada lebih dekat dengan alun – alun desa.           Seorang NPC lain yang berada di sebelahnya membalas, “Oh, Kepala Desa. Apa ini yang bernama Red Lily?”           “Kepala Desa?” tanya Sayuri bingung. Seorang NPC yang pertama kali memanggil dirinya ternyata adalah Wat, yang entah kenapa terlihat tiga puluh tahun lebih muda dari sebelumnya. Tubuhnya yang sedikit bungkuk entah kenapa menjadi tegak, rambut yang sebelumnya berwarna putih dipenuhi oleh uban dan sedikit botak di beberapa bagian pun tidak ada lagi.           Wat tertawa dengan bahagia. “Kudengar dari Dean kau membantunya menemukan bahan terakhir dalam menyelesaikan obat untuk menghilangkan penyakit yang menyebar di Claydale. Rasa terima kasihku tidak pernah sebesar ini sebelumnya pada seseorang.”           “Terima kasih, Nona Petualang!”           “Ah, meski masih muda kau benar – benar membantu kami! Sebagai seseorang yang lebih dewasa aku merasa malu.”           “Nak, apa kau sudah punya pasangan? Bagaimana dengan anakku? Meski pun saat ini tubuhnya kurus kering seperti ini, sebelum terkena penyakit itu, dia seseorang yang paling tampan di desa Claydale.”           “Ibu! Mana mungkin Nona Petualang ini mau denganku yang hanya anak kampung! Tolong jangan dengar ibuku, aku yakin seorang petualang tidak suka terikat dengan suatu tempat.”           …           Entah kenapa puluhan NPC mulai mengerubungi Sayuri dan mengatakan hal yang tidak masuk akal. Ia hanya membalas perkataan mereka dengan ‘haha’ dan ‘untunglah!’ dan kata lain yang sama tidak masuk akalnya dengan perkataan mereka.           “Sudah, sudah. Semuanya, meski obat yang dibuat oleh Dokter Dean dapat menghilangkan penyakit itu secara langsung, kalian tetap harus istirahat selama beberapa jam,” kata Wat yang akhirnya menyelamatkan Sayuri dari puluhan NPC yang mengelilinginya. “Siapa tahu, setelah kalian beristirahat kondisi tubuh kalian akan sebaik diriku yang terlihat sedikit lebih muda dari biasanya! Hahaha~~”           Setelah alun – alun desa tidak lagi dipenuhi oleh NPC penduduk Claydale, dengan canggung Sayuri mendekati Wat dan berkata, “Umm … apa benar kau Kepala Desa?”            Wat tertawa beberapa kali sebelum membalas, “Ya. Setelah meminum obat yang diselesaikan oleh Dokter Dean, tenggorokkanku tidak lagi sakit dan tubuhku kembali seperti sedia kala sebelum aku terserang penyakit itu!”           … apa ini efek ketika seorang NPC meminum Healing Potion yang luar biasa? Apa poin HP seorang NPC terlihat dari tampilannya?           Sayuri berdeham pelan sambil mengusap keningnya untuk menghilangkan pemikiran itu. “Lalu … ke mana Dokter Dean? Aku tidak melihatnya di mana pun.”           “Beberapa jam yang lalu ia datang ke rumahku untuk memberikan obat itu. Aku mencobanya sendiri dan setelah melihat hasilnya, aku langsung membagikannya pada penduduk Claydale yang lain,” jawab Wat. “Setelah membuat obat yang cukup untuk semua orang, ia kehilangan kesadarannya dan saat ini ini ia sedang tidur di rumahnya.”           “Untunglah kalau begitu. Dengan ini, aku harap keadaan desa Claydale kembali seperti semula sebelum penyakit itu menyebar,” balas Sayuri. “Ah, ngomong – ngomong … Kepala Desa, aku yakin penyakit itu tidak datang secara tiba – tiba. Pasti ada penyebabnya, ‘kan? Jika penyebabnya belum kita selesaikan, sepertinya penyakit itu akan kembali menyebar meski pun obatnya sudah ditemukan.”           Meski pun Quest yang Sayuri dapatkan dari Wat dan Dokter Dean sudah ia selesaikan, bukan berarti Linked Quest mengenai Claydale berakhir begitu saja. Sayuri ingat masih ada bagian akhir untuk benar – benar menyelesaikan Quest ini yang tertulis di forum tersebut, dan untuk menyelesaikannya pemain yang menerima Linked Quest ini harus menyelesaikan sebuah Dungeon yang kelak dapat semua pemain telusuri sebanyak satu kali selama seminggu.           Inilah yang akan membuat obat dari resep yang ia dapatkan dari dokter Dean bisa ia jual dengan harga yang sangat tinggi. Bukan hanya karena pemulihan Poin HPnya saja, tetapi properti yang juga menghilangkan debuff racun dan kebal terhadap serangan racun selama sepuluh detik.           Wat mengusap dagunya pelan dengan alis yang terajut dalam, kemudian ia membalas, “Hm, benar juga … sebelum semua penduduk desa mulai sakit karena wabah itu, hewan ternak seperti ayam dan juga sapi yang kami rawat di ujung desa sebelah barat tiba – tiba mati.”           “Kalau begitu, bagaimana jika aku memeriksanya nanti?” usul Sayuri. “Sepertinya ada sesuatu yang terjadi di sana.”           “Benar juga. Kalau begitu, mohon bantuannya sekali lagi, Red Lily,” balas Wat.           [           Kepala Desa Claydale, Wat merasa kalau ada sesuatu yang menyebabkan wabah yang menyerang desa Claydale menyebar. Ia meminta bantuan padamu untuk mencari penyebab dari hal tersebut.           Batas waktu: 2 hari.           Hadiah dalam menyelesaikan Quest: ?           Kemungkinan hadiah yang didapat: ?           Hukuman ketika gagal melakukan Quest: Bila penyebab penyakit yang menyebar di Claydale belum ditemukan sampai batas waktu tertentu, penyakit tersebut akan bermutasi dan menyebar lebih luas dibandingkan dengan sebelumnya. Beberapa Quest akan ditunda sebelum masalah ini diselesaikan.           *Quest ini hanya dapat diselesaikan satu kali.]           Hm, tingkat kesulitan Quest ini masih belum diketahui. Itu berarti, Quest ini juga menghitung berapa tinggi level Sayuri dan berapa banyak pemain yang membantunya untuk menyelesaikan Quest ini.           Diingat dari tingkat kesulitan Dungeon yang terbuka setelah Quest ini selesai, ia tidak bisa menyelesaikannya seorang diri. Ia harus mengajak beberapa orang yang ia percayai untuk menyelesaikan Quest ini bersamanya. Tapi siapa …           “Tentu saja, Kepala Desa. Apa aku boleh meminta bantuan pada petualang lain?” tanya Sayuri.           “Tidak masalah. Saat ini Dokter Dean sudah menemukan obat dari penyakit ini, sehingga aku tidak perlu khawatir kalau penyakit ini akan menular pada pendatang baru Claydale,” balas Wat.           Sayuri tersenyum tipis. “Kepala Desa … jadi kau bersikap seperti itu padaku dan empat petualang yang sebelumnya datang ke Claydale karena mengkhawatirkan kami, ya?”           Wat mendengus sambil melipat kedua tangannya, kemudian membalas, “Hmph, siapa yang bilang seperti itu? Aku hanya tidak ingin kedatangan kalian mengganggu penduduk desa Claydale yang sedang sakit!”           …           “Kepala Desa, mengingat umur dan penampilanmu, tolong jangan bersikap Tsundere[1] seperti itu,” gumam Sayuri pelan.           “Apa itu Tsundere? Apa petualang juga memiliki bahasanya sendiri?” tanya Wat bingung dengan sebelah alis yang terangkat. “Mengesampingkan itu semua, sekarang tidak masalah mau kau bawa ratusan orang ke Claydale pun! Tapi tetaplah berhati – hati, kita tidak tahu apa yang ada di luar sana yang dapat membahayakanmu.”           “Tentu saja, Kepala Desa,” balas Sayuri.           [Quest diterima. Quest telah aktif. Waktu sampai Quest berakhir: 1 Hari, 23:59:59]           Melihat kalau server Lord’s Regime akan ditutup tiga puluh menit lagi, Sayuri berkata, “Kalau begitu, Kepala Desa. Sepertinya aku akan mengunjungi Dokter Dean sebentar.”           “Ya. Aku dengar dia juga sudah mengizinkanmu masuk ke rumahnya. Jangan terlalu berisik, biarkan dia beristirahat,” balas Wat.           Mengingat perkataan Wat, tentu saja Sayuri melakukannya dengan baik. Pintu rumah dokter Dean tidak terkunci, entah karena ia lupa atau memang percaya kalau tidak akan ada seorang penduduk desa Claydale pun yang akan berbuat jahat padanya.           Sepertinya dokter Dean tidur di kamarnya, karena Sayuri tidak melihatnya di ruang tengah yang diubah oleh pemilik rumah menjadi tempat untuk meramu obat.           Sayuri duduk di sofa dan mencari posisi yang nyaman untuk bersiap – siap logout. Sambil menunggu server Lord’s Regime benar – benar ditutup, ia memeriksa isi tasnya yang penuh dengan item yang ia dapatkan dari memburu Musk Bee dan juga Wild Boar.           Untuk pemain baru seperti dirinya, memiliki 3 Perak dan 45 Tembaga tidak terlalu buruk. Ia bisa menggunakannya untuk membeli equip yang dapat menaikkan statusnya atau buku skill aktif mau pun pasif yang dapat ia gunakan. Setidaknya tingkat keselamatannya akan lebih tinggi dari pada sebelumnya.           Dengan suara gemerincing pelan, sebuah indikator berwarna biru dengan lambang telepon tiba – tiba muncul di sisi kiri atas yang mengganggu pandangan Sayuri. Indikator ini menandakan kalau ada seorang pemain yang mencoba untuk menghubunginya, seperti sistem chat pada umumnya.           Mengingat kalau daftar temannya saat ini sudah diisi oleh seorang pemain, Sayuri langsung mengangkat panggilan tersebut.           “Kyle,” kata Sayuri pelan setelah menekan tombol indikator tersebut.           “Red Lily, untunglah kau belum logout.” Suara yang terdengar begitu segar dari Kyle terdengar oleh kedua telinga Sayuri. “Aku ingin berterima kasih padamu karena telah memberikan item Quest yang aku titipkan pada NPC yang ada di desa Claydale.”           “Tidak masalah, melakukan hal itu tidak terlalu sulit.”           Suara pelan tawa dari Kyle terdengar, kemudian ia menambahkan, “Apa besok kau akan login lagi? Aku dan teman – temanku berniat untuk menyelesaikan Dungeon level tiga yang ada di desa Dawnvale dekat kota Krossten. Apa kau mau ikut?” tawar Kyle, kemudian dengan cepat ia menambahkan, “Ah, itu pun kalau urusanmu di Claydale sudah selesai …”           “Kenapa aku?” tanya Sayuri.           “Maaf?” Kyle balik bertanya dengan bingung.           “Kenapa harus aku? Bukankah di timmu sudah ada seorang pemain dengan profesi Assassin juga? Bagaimana jika kami berdua ingin equipment yang sama yang didapat dari dungeon itu?” jelas Sayuri. “Bukankah pemain dengan profesi Caster atau Hunter dan Warrior semacamnya lebih cocok untuk menambah damage output DPS[2] timmu? Seorang Magister atau Elementalist juga penting untuk burst damage[3] yang baik.”           “Hmm, sebenarnya Kai yang menyarankanku untuk mengajakmu. Kau pemain baru Lord’s Regime, ‘kan? Untuk berterima kasih padamu telah membantu kami menyelesaikan Quest di Claydale, Kai bilang dia ingin mengajarimu beberapa hal tentang profesi Assassin,” balas Kyle. “Lagi pula, aku yakin Kai akan mengalah. Equip yang ia gunakan saat ini mendapatkan bonus empat set, sehingga ia tidak memiliki pemikiran untuk mengganti equipmentnya sebelum menggunakan yang lebih baik.”           Ujung bibir Sayuri langsung terangkat membentuk senyuman. Meski niatnya baik, tapi ia tidak butuh seseorang untuk mengajarinya cara memainkan profesi Assassin.           “Kalau begitu bagaimana dengan Dungeon tersembunyi yang aku temukan saat aku menjalankan Quest yang ada di Claydale?”           “Dungeon di Claydale? Aku yakin tidak ada dungeon di sekitar desa itu …”           “Karena itu aku menyebutnya dungeon tersembunyi, ‘kan?” kekeh Sayuri pelan. “Aku bisa masuk ke dungeon itu karena menjalankan sebuah Linked Quest. Untuk menyelesaikannya, sepertinya aku tidak bisa sendiri.”           “Aku … akan membicarakan hal ini dengan teman – temanku terlebih dahulu,” balas Kyle.           “Tentu. Lagi pula, sebelumnya dungeon yang kau katakan itu sudah diselesaikan oleh seseorang, ‘kan?” tanya Sayuri. “Dungeon yang satu ini belum diselesaikan oleh seorang pun. Bukankah hadiahnya akan lebih besar dibandingkan dengan dungeon itu?”           “… benar juga. Kalau begitu, bagaimana jika kita membicarakan hal ini besok? Lima menit lagi server Lord’s Regime akan ditutup.”           “Tidak masalah. Hubungi aku setelah kau membicarakan hal ini dengan teman – temanmu.”           “Akan kulakukan. Kalau begitu … selamat malam, Red Lily.”           Sekali lagi, tawa pelan keluar dari mulut Sayuri. Kenapa selamat malam? Saat ini waktu di server Lord’s Regime pukul enam pagi, begitu pula dengan waktu yang ada di dunia nyata. Meski begitu, Sayuri membalasnya dengan perkataan yang sama.           [Sistem: Server akan ditutup satu menit lagi. Terima kasih telah memainkan Lord’s Regime! Jangan lupa untuk melakukan peregangan agar tubuhmu tidak kaku setelah berhasil logout ^-^)/]           Melihat pemberitahuan sistem yang ramah seperti ini membuat senyuman di wajah Sayuri kembali. Membandingkannya dengan notifikasi sistem yang baku dan kaku setiap kali ia menyelesaikan sebuah Quest atau semacamnya sangat berbeda jauh.            Pandangan Sayuri tiba – tiba terasa bergeser dan sedikit rabun saat  ia masih meledek notifikasi dari sistem tersebut, sampai akhirnya pandangannya menjadi gelap seperti ia masuk ke dalam gua yang tidak memiliki sumber cahaya sedikit pun, membuatnya logout dari Lord’s Regime. []             Note:           [1] Tsundere: adalah istilah bahasa Jepang mengenai proses pengembangan karakter yang menggambarkan perubahan sikap seseorang yang awalnya dingin dan bahkan kasar terhadap orang lain sebelum perlahan-lahan menunjukkan sisi hangatnya.           Kata ini berasal dari kata tsun tsun yang berarti membuang muka dengan sebal, dingin dan serba acuh.Ditambah dere dere yang berarti menjadi penuh kasih sayang atau sedang jatuh cinta. Selain itu, kata ini juga dipakai untuk menggambarkan seseorang yang "biasanya menunjukkan sikap dingin, tetapi di depan orang yang disukainya, sikap tersebut berubah menjadi penuh kasih sayang.           [2] DPS: singkatan dari damage per second atau kerusakan(?) serangan(?) per detik. Biasanya DPS digunakan untuk mengkategorikan suatu job di dalam permainan yang bisa menghasilkan serangan secara terus - menerus setiap detiknya.           [3] Burst Damage: merupakan jenis serangan dengan damage yang kuat dalam satu kali serangan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD