Tepat di depan sebuah unit apartemen, Tama tampak menghembuskan napasnya terlebih dahulu sebelum lelaki itu memencet bel yang ada di depannya. Beberapa kali ia menarik napasnya dalam-dalam dan lalu menghembuskannya melalui mulutnya. Meskipun pembawaannya selalu terlihat tenang, tetap saja untuk kali ini berbeda dari biasanya. Ia harus menyiapkan hatinya dengan sikap Caca kepadanya nanti. Kemudian ia pun memencet bel yang ada di hadapannya. Setelah itu Tama pun menunggu sambil memasukkan tangannya ke saku celananya. Tak memerlukan waktu lama, terdengar suara kunci pintu ada yang membukanya dari dalam. Begitu pintu mulai terbuka tampak seorang wanita cantik dengan mata almond tampak terkejut melihat ke arahnya. Perempuan yang tak lain adalah mantan adik iparnya sedang terlihat membelalak

