Eps 11

623 Words
Matahari mulai menampakkan cahayanya di sela - sela kamar kedua insan yang masih terlelap. Rose menggeliat karena terganggu sinar mentari, dia mengucek matanya dan perlahan terbangun. Dia melihat Barra yang masih terlelap di sampingnya, mengangkat tangannya mengusap wajah tampan suaminya. ' Kini aku sudah jadi istri yang seutuhnya, aku tidak bisa berharap banyak padamu untuk mencintai ku. Tapi satu hal yang pasti, aku telah mencintaimu. Ingin rasanya aku tepis apa yang aku rasakan padamu supaya nanti kedepannya di saat kita akan berpisah tidak merasakan sakit. Tapi aku hanya manusia biasa yang tidak bisa mengubah apa yang telah di tetapkan Tuhan padaku. Tapi setidaknya aku telah memberikan yang paling berharga di diriku padamu. ' batin Rose " Sudah puas mandangnya Hm ? " tanya Barra mengagetkan Rose dan segera menyingkirkan tangannya. Rose mengalihkan pandangannya karena malu dan akan beranjak ke kamar mandi tapi dia merasakan sangat sakit di bagian in***nya. " Aawww ssshhh " " Apakah sangat sakit " tanya Barra seketika saat mendengar rintihan istrinya. Barra segera memakai pakaiannya dan membantu Rose. " Biar ku bantu " kata Barra " Tidak usah, ini tidak apa - apa " jawab Rose dan membungkus dirinya dengan selimut dan berjalan sambil menahan perih. Barra yang melihat istrinya berjalan kesusahan segera menggendongnya ke dalam kamar mandi dan membantu mengisi air bath up dengan air hangat dan menurunkan Rose kedalamnya. " Mandilah aku tunggu di luar " kata Barra dingin. ' Tadi malam kau bersikap hangat padaku, tapi kenapa sekarang kau bersikap dingin seperti itu lagi. ' batin Rose mengusap kasar air matanya yang melihat suaminya seperti itu. Setelah selesai mandi, Rose keluar dengan memakai jubah mandi dan berjalan perlahan ke ruang ganti. Barra yang melihat Rose keluar, dia bergegas masuk membersihkan diri. Tidak lama kemudian dia segera memakai baju yang sudah di siapkan Rose untuknya. Dia menghampiri Rose yang sedang duduk di meja rias. " Rose, maafkan aku atas kejadian tadi malam. Aku harap kamu jangan marah dan salah paham, anggap saja kejadian yang tadi malam tidak pernah terjadi. " ucap Barra. Deg ! Seketika jantung Rose seperti di hamtam ribuan panah, sakit sangat sakit ! tanpa terasa air matanya keluar tanpa izin. " Apakah menurutmu kejadian itu adalah sebuah kesalahan, sehingga kau harus minta maaf seperti ini ? " tanya Rose penuh tekanan. " Apa menurutmu, aku tidak ada artinya dalam hidupmu sehingga kau memperlakukan aku seperti barang, setelah kau sudah tidak menginginkannya kau buang ? " tanya Rose sinis. " Selama ini aku sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik untukmu. Dan kau juga memperlakukanku dengan baik, aku pikir kita sama - sama sudah menerima pernikahan ini tapi ternyata ini yang kau mau ? " sambung Rose. Barra yang mendengar ucapakan Rose merasa sangat bersalah. " Bukan begitu maksudku Rose, aku hanya belum bisa mencintai mu. Aku berprilaku baik padamu karena tak ingin menyakiti mu. " ucap Barra " Bahkan sekarang kau sudah menyakitiku " kata Rose " Maafkan aku, aku ti .. " " Baiklah jika itu yang kau mau, mari mulai detik ini kita hidup seperti orang asing di rumah ini. Kau tidak perlu memperdulikanku dan aku juga tidak akan mengganggumu. Kita tunggu saja pernikahan ini sampai genap satu tahun aku akan segera pergi dari hidupmu. Aku melakukan ini karena aku tidak ingin menjadi perbincangan orang - orang yang akan merusak nama baik Daddyku " jelas Rose panjang lebar dan berdiri membereskan barang - barangnya. Barra yang melihat Rose membereskan pakaiannya mematung dan mencerna apa yang di katakan Rose. ' Mungkin ini lebih baik ' batin Barra Rose keluar dari kamar Barra dan masuk kedalam kamarnya dan menangis. " Kenapa ? apa salah ku ? apa kurangku sampai kau tidak bisa mencintaiku ? " tanya Rose pada dirinya sendiri. ***** ig : @thisisririnn
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD