Sabtu malam
Bagi para pendaki sungguh kelam
Harusnya berduaan dalam indah lampu kota yang temaram
Bersama kekasih impian dalam romansa kemesraan
Tapi diri ini harus pergi
Mencari gunung tinggi yang harus didaki
Menghabiskan malam bersama dedaunan
Gemerisik udara dan riuhnya pesona senja
Bermanja dalam pelukan kesunyian
Ditemani canda alam di batas impian
Mendengar suara angin malam dan pesona indahnya bulan
Duduk sebentar lalu terpejam di atas pijakan bebatuan
Welirang,
Dengan ketinggian tiga-satu-lima-enam yang garang
Kami jelajahi di waktu petang menjelang
Berangkat dari kota dengan suara motor melenggang
Rencana telah disusun
Dalam kutipan catatan perjalanan semenjak di dusun
Tek-tok pun jadi satu-satunya derap langkah beruntun
Tanpa tenda, hanya membawa raga dalam pijakannya
Waktu tempuh tertanam dua-puluh-enam jam diingatan
Harus spartan, tak boleh ada kelelahan
Perbekalan disiapkan sesuai rute perjalanan
Waktu dihitung ulang sebelum menyerang
Alat masak tak dibawa, nasi tak perlu ditanak
Hanya roti dan air mineral yang selalu mengisi
Saat raga nanti telah letih tuk menapak dinding miring
Jaket dibawa, jadi penghangat saat dingin memeluk erat
Menyisir perjalanan dari kota ke base camp pertama
Sayup-sayup lampu di lereng gunung mengusap mata
Seakan melambai tuk segera sampai
Rupanya ia telah rindu tuk dibelai
Greng… greng….!
Suara motor mengerang sejenak
Pertanda perjalanan mulai menanjak tuk dipijak
Roda berputar pelan seakan kedinginan
Melawan gravitasi yang mulai hebat di ketinggian
Kanan-kiri terlihat banyak warung kopi
Ramai oleh muda-mudi yang duduk rapi
Ke-acuh-an kami terhenti, berganti rasa ingin menikmati
Motor berhenti, terparkir rapi
Angin dingin melingkupi, mengajak tuk segera minum kopi
Sambil menyantap aneka makanan yang tersaji
Sebelum memulai mendaki
Srup….!
Nikmatnya kopi terasa sampai ke hati
Membuat hangat tubuh ini
Yang sedari tadi membeku oleh ketiadaan
Dalam ekspedisi ini kubawa nama dalam hati
Menanti puncak tuk kutulis lagi
Supaya terbang bersama mimpi
Duduk manis dalam indah puisi
#
Lereng Gunung Welirang, Tretes – 600 mdpl
Mt. Welirang (3156 mdpl)
Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia