SATU

972 Words
Dentuman musik yang keras membuat Aretha harus berteriak, untuk berbicara dengan pria di sebelahnya. "Sam apakah besok kau bisa menemaniku?" teriak Aretha kepada pria bernama Sam tersebut. "Bisa saja lagipula besok tidak ada meeting penting." balas berteriak pria itu. Tangan Sam meraih pinggang Aretha, menempelkannya pada tubuhnya. Demi menghindari tangan-tangan jahil yang berusaha menyentuh kulit Aretha. "Aretha, dimana Greno?" bisik Sam tepat ditelinga Aretha. "Hahahahaah kau seperti tak tahu Greno. Dia sedang berada dikamar VIP Sam. Dia sedang bermain dengan one night stand nya Sam." kata Aretha dengan tertawa. "Dan dia meninggalkan dirimu denganku." kesal Sam. "Oh ayolah Sam, apa kau ingin bermain dengan salah satu wanita disini?" "Oh tentu saja Aretha sayang." gemas Sam, dan mencium pipi kanan Aretha. Aretha tertawa mendengar jawaban Sam, "Mari aku bantu." Aretha menarik tangan Sam menuju ke sudut pojok ruangan club itu. Dipojok sana terdapat banyak sekali wanita, dengan pakaian sangat sexy menggoda. "Kenapa kau membawaku kesini Aretha?" bisik Sam dengan nada jijik melihat para wanita didepannya. "Katanya kau ingin bermain dengan salah satu wanita disini." balas Aretha ikutan berbisik. "Tidak dengan wanita seperti ini juga Aretha." geram Sam. "Hay sayang." sapa beberapa wanita itu. Bisa disebut w***********g. "Hm." sahut Sam cuek. "Mau one night stand?" tanya w***********g yang berpakaian merah mencolok. "Terima kasih, itu tidak perlu." tolak Sam dan menyingkirkan beberapa tangan jahil yang menyentuh d**a bidangnya. "Mau minum Vodka?" wanita berpakaian hitam maju dan membawakan segelas Vodka. "Tidak." "Kau terus saja menolak sayang, sebenarnya kau itu ingin apa?" tanya sinis salah satu w***********g itu. "Dan itu kenapa kau membiarkan w***********g itu, memeluk lengan mu?" tunjuk wanita berpakaian merah tersebut, tepat didepan wajah Aretha. "Hey jaga ucapan mu, dia itu bukan jalang." sahut Sam, dan merangkul pundak Aretha. "Jika bukan jalang kenapa dia berpakaian kurang bahan seperti itu?" Ya, memang saat ini pakaian Aretha, sangat minim. Pakaian berwarna Hitam diatas lutut, sehingga membuat paha putih mulusnya terekspos. Ditambah pakaian itu memiliki belahan d**a yang lumayan besar, membuat belahan dadanya terlihat sangat jelas. "Jika seseorang memakai pakaian minim, di sebut jalang. Bagaimana dengan orang yang hanya memakai kain transparan seperti dirimu?" tanya Aretha dengan tatapan tajamnya. "Hey jaga ucapan mu jalang." "Jangan sampai kau sakiti dia." desis Sam kepada wanita yang ingin menampar pipi Aretha. Sam langsung menarik Aretha menjahui tempat itu, "Lihat kan, aku tidak menyukai wanita seperti mereka. Karena mereka begitu menjijikkan kelakuannya." "Ya maafkan aku Sam." "Lain kali jangan ajak aku kesana." "Iya Sam." "Oh iya Sam, apa pakaian ku kali ini terlihat seperti w***********g?" tanya Aretha, nada bicaranya lirih. Sam tidak menjawab, ia melihat Aretha dari atas hingga bawah, "Pakaianmu sangat sexy, kekurangan bahan. Tapi kau bukan jalang, kau adalah wanita kecilku." "Tapi ini pakaian yang disarankan Grena." bibir Aretha memaju beberapa centi. "Lain kali pakailah pakaian yang sedikit tertutup, tidak terlalu terbuka seperti ini." jelas Sam. "Terima kasih Sam." "Sama-sama." "Aretha." teriakan itu membuat Aretha dan Sam menolehkan pandangan. Ternyata yang memanggilnya adalah Grena, dengan pakaiannya yang tak kalah sexy dari Aretha. "Hay." jawab Aretha. "Apa adik ku Greno sedang one night stand?" "Kelihatannya?". Sam balik bertanya. "Iya." Meraka bertiga tertawa bersama. "Oh iya Grena aku ingin pulang, lagian aku sedari tadi disini. Ini sudah jam 2 pagi." pamit Aretha yang diangguki oleh Grena. Aretha keluar night club dengan Sam yang merengkuh pinggangnya, "Kau akan pulang ke mansion?" "Iya Sam, tapi aku takut Daddy marah. Karena paling malam aku pulang itu jam 12. Dan ini sudah jam 2 pagi." Aretha sangat gelisah, membuat Sam tersenyum. Aretha memasuki mobil Sam dan Sam melajukan mobil, dengan kecepatan sedang. "Bermalam lah di mansion ku." saran Sam. "Bagaimana dengan ibumu?" "Oh ya Tuhan, ibuku tak akan marah. Malah sebaliknya, ibuku akan senang." Sam mencoba memberi pengertian kepada Aretha. "Yasudah baiklah. Tapi ingat, besok kau harus mengantarkan ku pulang pagi. Dan iya, antar kan aku siangnya." kata Aretha. "Kemana?" "Makam papa dan mama." saat mengucapkan kalimat itu, air mata Aretha keluar. Tak lama mobil sport milik Sam, terparkir didepan mansion besar. Sam turun dan membukakan pintu untuk Aretha, "Jangan menangis. Nanti ibu mengira aku macam-macam kepadamu." Aretha tertawa dan menggandeng lengan Sam. "Begitu kan cantik. Palingan juga ibu sudah tidur." ucap Sam membuat Aretha mendongak menatapnya. "Ya iya lah Sam, ibumu itu tidak seperti mu. Yang tidur jam 3 pagi." ejek Aretha. "Seperti kau tidak saja." "Tidak." Mereka masuk kedalam mansion, dan ternyata bibi Maria. Ibu Sam belum tidur. Dan menatap tajam kearah Sam, ingat kearah Sam. Bukan kearah Aretha. "Lagi dan lagi kau pulang pagi tuan Sam Luther." omel Maria. "Oh come on ibu. Aku sangat ingin memelukmu." Sam berjalan menuju ibunya, dan memeluknya. "Dasar." "Hehehe ibu lihat aku bawa siapa." tunjuk Sam kearah Aretha. "Ya Tuhan kau membawa bidadari cantik ini." Maria berjalan kearah Aretha dan memeluknya. "Apa Sam yang membuatmu pulang begitu malam?" "Tidak." "Jangan melindungi saudara mu itu Aretha." peringat Maria. "Tidak." "Baikan kalau begitu." Maria meninggalkan Sam dan Aretha, "Aretha pergilah ke kamar mu." "Iya." Aretha berjalan menuju kamarnya, di mansion ini Aretha mempunyai kamar tersendiri. Jika ia menginap. Dan ya, Sam adalah anak dari Martin dan Maria Luther. Martin adalah adik dari Jessy Frandes, dan Sam adalah adik dari Sielvaa Luther. Intinya Aretha dan Sam adalah saudara. Jadi untuk tinggal, dan pergi bersama bukan hal yang patut dipermasalahkan. Tapi, banyak juga orang yang mengira Sam dan Aretha adalah sepasang kekasih. Karena sifat ke possessive an yang ditunjukkan Sam, untuk Aretha. Ditambah Aretha yang sering menggandeng lengan Sam. Namun bagi mereka berdua itu adalah hal yang biasa. Sam possessive kepada Aretha, karena ingin menjaga Aretha dari sesuatu yang buruk. Mereka juga kadang memanfaatkan orang yang menganggapnya sepasang kekasih. Kadang Sam memperkenalkan Aretha, sebagai kekasihnya. Dan sebaliknya Aretha juga begitu. Tapi, mereka mengatakan itu jika dalam situasi tak menentu. Seperti kemarin, Aretha digoda oleh beberapa p****************g. Dan Sam memberitahu mereka jika Aretha adalah kekasihnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD