Dua insan manusia itu berdialog di dekat hamparan sawah. Sang lelaki lebih memilih menghadap menatap pemandangan hijau di depannya daripada harus menatap lekat dua netra wanita yang ada di dekatnya.
Masih basah di pelupuk mata Tirta tentang masa lalu indah bersama Delisa, tetapi berakhir menyakitkan karena gadis itu memilih untuk memutuskan hubungan hanya gara-gara mengetahui Tirta seorang indigo karena Delisa tak mau diganggu oleh yang namanya makhluk astral jika dekat dengan Tirta.
"Aku tak mau melanjutkan rencana bodohmu itu," ujar Tirta.
"Kenapa?" balas Delisa.
"Kamu kira pernikahan itu adalah main-main. Lagian aku pun sudah punya kekasih."
"Kekasihmu hantu?" ejek Delisa.
"Dia manusia."
"Kita bersaing secara sehat saja." Delisa meliput kedua tangannya.
Tirta mengerutkan dahi da
