Big change

1273 Words
Di lorong sekolah menuju ke ruangan kelas, Alex berjalan dengan bada tegap dan perasaan tenang, walaupun dia tetap mendapatkan tatapan sinis dari orang-orang di sekitar yang selalu menggunjingkan bahwa Alex adalah anak haram. Namun hari ini dia tidak terlalu merasa risih, karena dia memiliki sebuah rencana yang dapat mengejutkan semua orang.  Ketika dia berjalan, dari kejauhan nampak ada 3 orang murid pembully yang sering memghajar Alex, dan setiap mereka sedang berjalan, pasti orang-orang selalu menyingkir dan mempersilahkan mereka untuk terus berjalan tanpa halangan, sehingga mereka tampak seperti Boss-boss yang dihormati. Namun Alex tidak melakukan apa yang orang lain lakukan, dia terus saja berjalan sambil tersenyum menatap ketiga orang itu, sehingga sebentar lagi mereka akan segera bertemu lalu saling bertabrakan.  Ketika Alex dan ketiga orang itu sudah saling berhadapan, tiba-tiba mereka berhenti dan saling menatap satu sama lain, seakan tidak mau menyingkir dan mengalah. Maka dari itu, ketiga murid pembully merasa geram, dan mereka langsung saja menegur Alex yang sedang berdiri di hadapan mereka.  "Hey anak haram, cepat menyingkir!"  "Kenapa aku harus menyingkir? Jalan di lorong ini masih luas kan?" Jawab Alex sambil memasukan kedua tangannya ke saku celana.  "Apa kau bilang?!!" Ujar salah satu murid pembully sambil menarik kerah baju Alex. Namun Alex tidak bergeming sama sekali, dan dia hanya tersenyum saja, sehingga hal itu membuat si murid pembully jadi bertambah murka.  Lalu dengan kekuatan penuh, si murid pembully memukul wajah Alex, bahkan saking kerasnya, hingga terdengar suara tulang yang patah. Namun ternyata tulang yang patah adalah tulang dari tangan si pembully, yang langsung berteriak kesakitan dengan tangan yang memar seperti sudah meninju suatu objek keras. Hal itu sontak saja membuat semua orang yang berada disana merasa terkejut dan terkesima.  "Aakkkkhhhh!! Tanganku!"  Melihat hal itu, kedua temannya langsung berniat untuk memberi pelajaran kepada Alex. Mereka berdua meninju wajah serta perut Alex, namun Alex tidak bergeming sama sekali, dia hanya tetap berdiri dengan kedua tangan yang dimasukan ke dalam saku. Sedangkan kedua orang yang memukulinya, mulai merasa kesakitan karena mereka seperti sedang meninju tembok.  Lalu setelah mereka bertiga terhuyung dan meringis kesakitan, maka Alex segera mendekati mereka sambil berkata. "Apakah kalian sudah puas? Sekarang dengarkan aku baik-baik, aku tidak akan melawan kalian, karena aku sudah mendapatkan 2 kali surat peringatan ... Tapi itu bukan berarti aku akan tunduk kepada kalian, apapun yang kalian lakukan tidak akan pernah berpengaruh padaku lagi. Mulai sekarang, kalian tidak akan pernah bisa menggangguku lagi. Mengerti !!"  Dan dengan raut wajah ketakutan atas perkataan dari Alex, mereka pun bilang, "Me- mengerti. Ka- kami minta maaf." Ucap mereka bertiga sambil menyingkir dari hadapan Alex lalu pergi menjauhinya.  Setelah kejadian itu, para murid yang berada disana mulai memberikan pandangan berbeda terhadap Alex, mereka mulai terlihat segan dan sedikit kagum kepadanya. Sedangkan Alex terus berjalan seperti biasa menuju ke ruangan kelasnya.  Singkat cerita, sepulang sekolah, Alex ditemani oleh Ryuji datang ke Sasana tinju untuk melangsungkan latihan lagi bersama dengan Ren. Setiap hari, mereka selalu melakukan kegiatan yang sama. Selama berulang-ulang, hari demi hari, Alex dan Ren terus berlatih pedang di atas ring, sedikit demi sedikit Alex mulai bisa menghafal seluruh gerakan yang Ren tunjukan kepadanya, dan bahkan Alex juga menambah latihan fisik untuk meningkatkan massa ototnya, sehingga nanti dia bisa menampung dan menggunakan kekuatan yang lebih besar dalam pertarungan melawan musuh.  Alex terus melakukan kegiatan itu tanpa henti, dan semakin hari dia menunjukan perkembangan yang signifikan walaupun tidak terlalu pesat. Alex berlatih dengan begitu keras supaya dia tidak mengecewakan Ren ataupun Billy, terutama Ren, karena dia ingin membuat kakak dari wanita yang disukainya itu kagum terhadap dirinya. Walaupun sepertinya memang agak susah untuk membuat Ren kagum, karena dia adalah orang yang sangat tegas dan tidak suka bercanda, berbeda halnya dengan Ryuji yang santai dan suka bergurau. Bahkan Ryuji selalu terlihat akrab dengan banyak orang.  Kini sudah mulai ada perubahan dalam kehidupan Alex, dia selalu bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuk ibunya, dan dia terlihat lebih bugar sekarang, apalagi postur tubuhnya telah berubah menjadi lebih berotot, sehingga kemanapun dia pergi dia selalu terlihat berjalan dengan gagah. Dan hal itu juga membawa pengaruh ketika dia sedang berada di sekolahnya, karena kini malah lebih banyak orang yang mengagumi penampilannya daripada membicarakan rumor tentangnya. Murid-murid perempuan di sekolahnya pun seakan terpana ketika melihat Alex yang sedang berjalan, dan setiap jam istirahat ataupun jam pelajaran kosong, selalu ada teman sekelas yang menghampiri dan mengajak Alex mengobrol. Tidak seperti sebelumnya ketika dia masih dijauhi dan dikucilkan.  Namun perubahan Alex itu rupanya tidak membuat kagum semua orang, karena secara diam-diam ada satu orang yang tidak suka ketika Alex mulai menjadi populer dan didekati oleh banyak orang. Sosok tersebut tak lain tak bukan adalah Henry, dia merasa semakin geram semenjak Alex sudah tak lagi dikucilkan, dan bahkan kini Alex sudah jarang mendekati atau bahkan berbicara kepadanya.  Hingga pada suatu hari, di suatu jalanan sepi, ketika Alex sedang berjalan bersama Ryuji untuk menuju ke Sasana. Tiba-tiba saja mereka berdua dicegat oleh Henry, sehingga Alex dan Ryuji sempat terkejut, namun mereka berdua segera tersenyum dan menyapa.  "Hai Henry, apa kabar?" Tanya Alex.  "Apa kabar sob?" Ryuji juga menyapa.  "Diam kau! Aku membencimu! Kau adalah orang yang telah merubah Alex." Ucap Henry.  "Apa maksudmu Henry??" Alex kebingungan.  "Kenapa?? Kenapa sekarang kau jadi memiliki banyak teman?" Tanya Henry.  "Memangnya apa yang salah dengan hal itu?" Alex bertanya balik.  "Kau adalah seorang anak haram. Seharusnya kau dijauhi oleh orang-orang." Jawab Henry.  "Hey, jaga ucapanmu sob!" Ujar Ryuji.  "Henry, apa yang kau bicarakan?? Kau tahu kan bahwa aku ini bukanlah anak haram, dan rumor yang tersebar itu tidaklah benar ... Kau adalah temanku sejak kecil." Ucap Alex.  "Kau kira, siapa orang yang telah menyebarkan rumor bahwa kau adalah anak haram hah?" Tanya Henry.  Lalu Alex dan Ryuji tertegun mendengar perkataan tersebut dari mulut Henry. Sehingga Alex langsung bertanya lagi.  "Henry, maksudmu ... Selama ini yang telah menyebarkan rumor mengenai diriku, adalah kau!"  "Ya." Jawab Henry.  "Ta-tapi, ke- kenapa?"  "Karena dulu ketika kecil, kau adalah sahabat terbaikku. Sehingga aku tidak mau jika kau sampai bermain dengan orang lain ... Maka dari itu, karena aku tahu bahwa sejak kecil ayahmu sudah tiada, maka aku mulai menyebarkan rumor kepada orang-orang yang mengenalmu di sekolah bahwa kau adalah seorang anak haram, supaya tak ada orang yang mau bergaul denganmu. Dan dengan begitu, maka aku akan terus menjadi satu-satunya temanmu untuk selama-lamanya. Hahhah." Jawab Henry, lalu aura hitam mulai keluar dari tubuhnya.  "Dia gila." Gumam Ryuji.  "Henry, ti- tidak mungkin." Alex masih terkejut dengan pernyataan Henry.  Kemudian Henry berkata. "Dan sekarang, aku akan melenyapkan orang itu! Orang yang kelihatannya sangat dekat denganmu itu." Yang Henry maksud adalah Ryuji.  Maka setelah Henry berkata seperti itu, Ryuji mulai menyadari suatu hal. Sambil melepaskan gelang di tangannya, Ryuji berbisik kepada Alex.  "Alex, hati-hati ... Dia sudah dirasuki oleh iblis bayangan."  "Apa??"  "Selama ini dia sudah memenuhi hasrat ketamakannya, yakni dia ingin supaya kau hanya memiliki satu teman saja, sehingga semakin hari iblis bayangan itu menjadi semakin kuat dan dapat menyembunyikan keberadaannya dengan rapih. Tapi karena kini kondisimu sudah tidak lagi seperti yang dia inginkan, maka iblis bayangan yang bersemayam di dalam tubuhnya akan segera merangsek keluar."  "Ba- baiklah, aku mengerti." Ucap Alex sembari melepas gelang di tangannya. Sehingga kini Alex dan Ryuji sedang menggenggam pedang di tangan mereka masing-masing.  Henry yang sudah diselimuti oleh aura hitam pekat, perlahan mulai berubah wujud menjadi iblis bayangan, kini seluruh tubuhnya sudah diambil alih oleh sosok iblis berbadan besar dan berwarna hitam pekat itu, dia memiliki wajah menyeramkan dan kuku-kuku tajam di tangannya, yang bisa dia gunakan untuk mengoyak tubuh lawan. Dalam kasus ini, lawannya adalah Alex dan Ryuji. Sedangkan di sisi lain, Alex bersiap dengan pedang Shining blade miliknya, Sedangkan Ryuji dengan pedang katana White Dragon miliknya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD