Hidden plan

1067 Words
Kedatangan Henry ke tempat Billy rupanya bukan hanya untuk sekedar mengkhawatorkan keadaan Alex, tapi dia memiliki suatu petunjuk yang mungkin bisa mengarah pada keberadaan Alex. Dan karena dia tidak tahu bahwa Alex berurusan dengan hal-hal seputar iblis dan kekuatan unik, maka orang yang bisa Henry percayai dan mintai bantuan hanyalah Billy da teman-temannya, maka dari itu dia datang kesini.  Lalu Billy bertanya, "Katakan Henry, petunjuk apa yang kau tahu mengenai kebwradaan Alex?"  "Eumm, kemarin malam, Karena terlalu khawatir, maka aku terus mencoba menelpon Alex, tapi tak ada jawaban sama sekali. Oleh karena itu aku juga mencoba untuk melacak keberadaan ponsel Alex dengan menggunakan GPS dari ponselku, sehingga akhirnya aku menemukan suatu titik koordinat yang merupakan kawasan industri terbengkalai."  "Waaahh! Henry, itu adalah sebuah petunjuk yang sangat berharga."  "Ya Henry ... Kau benar-benar bisa diandalkan."  Lalu sambil tersipu malu, Henry berkata. "Te- terima kasih ... Tapi aku masih meragukan tentang hal itu, karena tingkat ketepatan koordinatnya tidak terlalu jelas, dan mungkin saja saat ini keberadaan Alex sudah dipindahkan lagi."  "Tidak apa-apa, aku akan mengirim orang untuk memantau situasi di wilayah tersebut. Lalu setelah memastikan bahwa kelompok Sword of freedom benar-benar berada disana, maka kami semua pasti akan langsung kesana untuk menyelamatkan Alex."  "Waah, baguslah kalau begitu." Henry terlihat sumringah.  "Kau bisa mengandalkan kami Henry."  "I- iya ... Kumohon selamatkanlah Alex, dia adalah temanku sejak kecil, namun aku selalu memperlakukannya secara tidak baik sehingga aku merasa sangat bersalah kepadanya ... Dan sekarang, jika sesuatu yang buruk terjadi kepadanya, aku akan semakin merasa cemas."  "Apapun yang terjadi diantara kalian berdua anggaplah sebagai hal yang sudah berlalu ... Jika sekarang Alex masih menganggapmu sebagai teman, itu berarti dia menganggapmu sebagai orang yang spesial, begitupun juga sebaliknya, iya kan? ... Sekarang yang harus kita lakukan adalah berusaha sekeras mungkin untuk menyelamatkannya." Ucap Billy.  "Ya, aku akan membantu sebisa mungkin!" Ucap Henry dengan penuh tekad.  Sementara itu di tempat lain, atau lebih tepatnya di suatu ruangan gelap yang sempit, dengan sebuah pintu karatan yang memiliki lubang berjeruji dibagian atasnya, jeruji itu berguna supaya orang yang di dalam bisa melihat situasi diluar, begitupun sebaliknya. Tempat tersebut merupakan tempat dimana Alex sedang ditahan. Saat ini Alex sedang mencoba untuk menggedor pintu dan meminta seseorang diluar untuk membukakan pintu dan mebebaskannya dari sana.  "Hey!! Apa kalian dengar?! ... Keluarkan aku dari sini!" Teriak Alex, namun tak ada satu orang pun yang menjawabnya.  Hingga akhirnya ada orang yang menendang pintu itu dari luar, sambil berkata. "Diamlah!! Kau berisik sekali!" Orang itu adalah Derris.  "Dimana pedang dan ponsel milikku?!" Tanya Alex.  "Pedangmu sudah kami sita, tapi ponselmu aku tidak tahu ... Kami tidak menemukan ponsel ketika menggeledah tubuhmu kemarin."  "Kalau begitu kembalikan pedangku!"  "Hehehh, itu tidak mungkin nak!"  "Keluarkan aku! Keluarkan aku dari sini!" Alex terus berkata seperti itu.  "Diamlah! Jangan sampai aku masuk kesana dan menghajarmu!" Ucap Derris memperingatkan.  "Kalau begitu Masuklah kesini! Ayo berkelahi denganku!" Alex menantang.  "Apa kau bilang?!" Derris merasa muak sambil mencoba untuk membuka pintu.  Namun ketika Derris akan melakukan hal itu, Shekai datang dan segera menghentikannya. Dia berkata.  "Derris!"  Maka seketika itu juga Derris mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam ruangan tersebut, kemudian Shekai melanjutkan perkataannya. "Biar aku saja yang mengurusnya. Kau pergilah, ini giliranku berjaga."  "Hmm, baiklah, tolong tutup mulut anak ini." Ucap Derris sambil berjalan pergi.  Setelah itu Shekai dan Alex saling bertatap muka, jarak mereka berdua hanya dipisahkan oleh sebuah pintu berjeruji. Dan setelah saling menatap secara serius, Shekai mulai berkata.  "Perkenalkan, namaku Shekai."  "Ka- kau, Adalah mantan anggota Faksi angin yang telah berkhianat? Iya kan?"  "Hmm, sejujurnya aku tidak suka disebut sebagai pengkhianat ... Aku hanya seseorang yang melakukan suatu hal demi kepentinganku sendiri."  "Itu tidak ada bedanya."  "Dengar Alex, bantuan akan segera datang untukmu."  "A- apa?!" Alex merasa sangat kaget karena Shekai tiba-tiba berkata seperti itu.  Maka Alex bertanya lagi, "Apa maksudmu? Apakah kau berniat untuk mengkhianati kelompok Sword of freedom?"  "Tidak juga."  "Lalu apa maksudmu sebenarnya?!" Alex merasa geram.  "Kelompok ini memiliki tujuannya tersendiri, sedangkan aku juga memiliki tujuanku tersendiri ... Aku telah berhasil membantu mereka untuk mencapai tujuannya, yang secara tidak langsung juga membuat diriku akan segera mencapai tujuanku. Jadi akan kukatakan sekali lagi kepadamu ... Jangan terlalu khawatir, bantuan akan segera datang untukmu. Dan bantuan itulah yang sedang ku tunggu-tunggu."  "Hah?"  "Hey! Keluarkan aku dari sini!" Alex berteriak lagi namun tak digubris.  Setelah itu Shekai berjalan pergi, dia meninggalkan Alex disana sendirian. Dan sambil berjalan, Shekai mengambil suatu benda dari saku celananya, benda itu tak lain tak bukan adalah ponsel milik Alex, yang ternyata sejak kemarin telah diambil oleh Shekai dan dia sembunyikan bwnda itu di saku celananya. Lalu dengan sengaja dia membiarkan ponsel itu menyala, supaya keberadaan Alex bisa terdeteksi oleh kelompok Faksi angin. Sepertinya itulah maksud dari tujuan terselubung milik Shekai, yang akan kita ketahui jika kelompok Faksi angin telah datang ke tempat ini.  Sedangkan di saat yang bersamaan, sesuai dengan petunjuk dari Henry yang sudah memberitahukan tentang titik koordinat dimana ponsel Alex berada, saat ini diluar bangunan terbengkalai yang merupakan markas dari kelompok Sword of freedom itu, ada salah satu anggota Faksi angin yang sedang melakukan aksi pemantauan, orang itu adalah Max. Dia secara hati-hati mengendap-endap dan bersembunyi sambil terus memperhatikan wilayah musuh. Lalu setelah cukup lama mengintai, akhirnya dia menemukan ada beberapa sosok orang yang memang terlihat sedang mendiami tempat itu, yakni tak lain tak bukan adalah para anggota Sword of freedom. Maka atas temuan tersebut, Max dapat menyimpulkan bahwa inilah tempat dimana Alex sedang ditahan.  Setelah itu, Max memutuskan untuk kembali ke markas, supaya dia bisa melaporkan hal ini kepada Billy. Selain itu, dia juga tidak boleh berlama-lama diam di dekat tempat tersebut, karena seseorang bisa saja akan merasakan life force miliknya lalu menangkapnya. Maka dari itu Max harus segera pulang untuk melapor sekaligus bersiap-siap untuk beraksi.  Journal Character : Anggota Kelompok Billy : !. Billy (Ras perisai tingkat 3) 2. Miran (Ras perisai tingkat 3, pengguna busur panah) 3. Ryuji (Ras pedang tingkat 3, pengguna elemen angin) 4. Ren (Ras pedang tingkat 3, pengguna elemen air) 5. Ara (Ras pedang tingkat 1) 6. Alex (Holy knight, Ras perisai tingkat 2, Ras pedang tingkat 1, sedang diculik) 7. Max (Ras perisai tingkat 2) Anggota kelompok Sword of freedom : 1. Jefirros (Boss, kekuatan : still unknown) 2. Chaterina (Ras pedang, pengguna Pedang cambuk) 3. Derris (Ras pedang, pengguna tombak) 4. Shekai (Ras perisai tingkat 3, pengguna kalung elemen petir) 5. Razor (Ras perisai tingkat 3, pengguna kalung elemen api)
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD