Observer

997 Words
Lalu Sambil melihat ke sekitar, Hershey berkata. "Oh iya, apakah Relic guci pelindung masih disimpan di tempat ini?" Tanya Hershey.  "Ya, tentu saja." Jawab Billy.  "Relic guci pelindung?" Alex bertanya-tanya.  "Ya, benda itu kubawa kesini bertahun-tahun lalu, fungsinya adalah untuk menjauhkan orang jahat ... Sehingga siapapun yang memiliki niat jahat terhadap tempat ini, akan langsung mundur lalu pulang ke rumahnya."  "Waahh." Alex merasa kagum.  Lalu tiba-tiba Billy bertanya. "Ya, guci itu memang sangat berguna untuk melindungi tempat ini ... Oh iya Hershey, aku tahu kau baru saja pulang, tapi apakah boleh aku meminta tolong padamu?"  "Tentu saja pemimpin." Jawab Hershey.  "Saat ini kami sedang membutuhkan orang untuk melatih tehnik berpedang Alex, dan jika kau berkenan, maukah kau menjadi guru bagi Alex?"  "Hmm." Hershey berpikir sejenak.  Kemudian Hershey menatap Ryuji, karena dia merasa seharusnya Ryuji yang bertindak sebagai pengganti Ren untuk mengajari Alwx tehnik berpedang, namun Ryuji segera menatap Herhsey sambil menggelengkan kepalanya, dan seketika Hershey mengangguk, karena sepertinya Hershey mengetahui alasan mengapa Ryuji tidak bisa melatih Alex. Sedangkan Alex hanya bisa melirik kedua orang itu dengan perasaan kebingungan.  Maka beberapa saat kemudian, Hershey menyetujui permintaan dari Billy tersebut.  "Baiklah, aku menerima tugas itu." Lalu Hershey berbicara kepada Alex.  "Namamu Alex kan?"  "I- iya."  "Besok siang kita bertemu di kawasan konstruksi terbengkalai yang tak jauh dari sini ... Ingat! kau harus datang tepat waktu." Ucap Hershey secara tegas.  "Ba- baik." Jawab Alex.  Kemudian Hershey pamit pada mereka semua, dan dia segera pergi dari tempat itu untuk menuju ke kediamannya yang sudah lama dia tinggalkan. Jadi sepertinya hari ini dia akan sangat sibuk membereskan seluruh isi rumahnya.  Masih bertempat di Gym milik Billy, setelah kepergian Hershey, maka Billy segera berbicara kepada Ryuji.  "Nah Ryuji, sekarang urusan mencari guru berpedang untuk Alex sudah selesai. Jadi kau sudah tidak perlu khawatir lagi."  "Seharusnya aku yang berkata seperti itu kepadamu." Ucap Ryuji.  "Tunggu dulu, jadi Ryuji sudah mengatakan kepada Billy tentang alasan mengapa dia tidak bisa melatihku? ... Kalau begitu, sekarang beritahukan alasan khusus itu kepadaku." Alex meminta jawaban.  "Sudah kubilang Alex, aku tidak bisa mengajarimu karena kemampuan berpedang yang kumiliki didapat dari pengalaman..."  "Hentikan, aku sudah bosan dengan alasan itu... Berikan aku alasan yang lebih spesifik."  "Maaf Alex, tapi itu rahasia kami semua." Ucap Max.  Lalu dengan perasaan terkejut, Alex berkata. "Apa?! Jadi kalian semua sudah tahu mengenai alasannya? Kalian semua curang! Ayo cepat beritahu aku." Ucap Alex sedikit merengek.  "Maafkan aku Alex, akan lebih baik jika kau tetap tidak mengetahui hal tersebut ... Sekarang lebih baik kita pulang dan beristirahat. Besok kau akan mulai latihan dengan Hershey." Ucap Ryuji.  "Ya Alex, beristirahatlah untuk hari ini." Ucap Billy.  Lalu Dengan perasaan sedikit kecewa, Alex menghela nafas, namun dia segera menjawab perkataan itu.  "Hmm, baiklah. Tapi bagaimana dengan latihan kekuatan perisaiku?" Tanya Alex.  Miran menjawab, "Maaf Alex, kurasa untuk beberapa hari ke depan aku akan sibuk berlatih kekuatan angin. Jadi kita harus menunda dulu latihan kekuatan perisaimu" Ucap Miran sambil menunjukan relic kalung baru miliknya.  "Ya! Dan aku akan menemani Master Miran berlatih." Ucap Max yang bersemangat.  Namun lain halnya dengan Alex, dia tampak lesu dan segera mengambil tasnya, untuk kemudian berpamitan kepada mereka semua dan berjalan keluar dari gym milik Billy. Walaupun Ryuji berjalan bersamanya dan mendekap pundaknya namun tetap saja Alex masih merasa murung. Oleh karena itu, sepertinya seharian penuh Ryuji akan berusaha menghibur Alex supaya dia bisa kembali tersenyum dan tidak terlalu mempermasalahkan tentang alasan mengapa Ryuji terus menolak untuk melatihnya.  Sedangkan di sisi lain, sambil Menatap Alex dan Ryuji yang sedang pergi. Miran berbicara kepada Billy.  "Apakah Alex akan baik-baik saja?"  "Ya tentu ... Walaupun Alex memang sangat ingin mendapat pelatihan dari Ryuji, tapi kita tidak bisa memaksa Ryuji untuk melakukan hal yang bisa membangkitkan trauma masa lalunya."  "Hmm ya, kau benar."  Tiba-tiba Max berkata. "Jadi kapan aku bisa mencoba kalung relic angin itu?"  Maka seketika Miran dan Billy langsung menatap Max dengan ekspresi wajah datar.  Sementara itu, ketika Alex dan Ryuji sedang dalam perjalanan pulang menuju ke rumah, rupanya ada orang yang sedang mengawasi mereka dari kejauhan. Orang misterius itu melihat melalui teropong Binocular sehingga mereka bisa memperhatikan sosok Alex dengan lebih jelas, yaitu seorang anak remaja yang saat ini sedang berjalan sambil mengobrol dengan Ryuji.  Orang misterius yang sedang mengawasi Alex itu adalah seorang wanita berambut panjang dan berwarna pirang, dia mengenakan seragam berwarna abu-abu yang cukup ketat dan sesuai dengan lekuk tubuhnya. Beberapa saat kemudian wanita itu mendapat panggilan telepon dari seseorang yang tak lain tak bukan adalah Richard snyder.  Richard snyder sedang berada di ruangan kantor pribadinya yang cukup luas, dengan beberapa jendela besar yang menampilkan pemandangan kota pada malam hari. Dia menelepon si wanita pemantau itu untuk menanyakan tentang perkembangan misinya, yakni misi memantau para anggota kelompok faksi angin. Rupanya saat ini pihak dari GRIM Taskforce telah berhasil mengendus keberadaan Billy dan kawan-kawan. Selain itu mereka juga tertarik pada sosok Alex yang selalu diberikan pengawalan, namun sepertinya pihak GRIM taskforce masih belum mengetahui bahwa Alex adalah seorang Holy knight.  Ketika sedang mengawasi, Richard bertanya kepada si wanita.  "Apakah misimu berjalan lancar."  "Ya, hingga saat ini masih belum ada gangguan. Ngomong-ngomong, aku melihat dua Target mudah yang sedang berjalan pulang ke rumahnya ... Apakah aku harus menangkap mereka sekarang?"  "Tidak, kau tidak boleh gegabah ... Kau harus terus mengawasi mereka lebih lanjut, supaya kita bisa menangkap mereka tanpa kendala."  "Tapi ini merupakan kesempatan emas bagiku, mumpung keadaannya sedang sepi."  "Jangan, itu terlalu berbahaya."  "Tapi aku sendirian pasti bisa menangkap mereka."  "Jangan terlalu cepat bertindak, kau harus membawa partner untuk melakukan tindakan penangkapan terhadap mereka."  "Baiklah Boss." Ucap sang wanita.  Lalu Richard melanjutkan perkataannya. "Bagaimanapun juga kita harus mengenali terlebih dahulu kemampuan dari target yang akan kita hadapi ... Sekarang kembalilah ke markas dan selesaikan laporan mengenai target yang sedang kau awasi, lalu besok aku ingin kau mengawasi mereka lebih lanjut, namun kali ini bawa 'Liliana' dan 'Tank' bersamamu untuk eksekusi."  "Apakah Boss akan ikut?"  "Jika urusanku dengan para dewan sudah selesai, maka aku pasti akan menyusul."  "Hmm ... Baiklah, Aku mengerti." Ucap wanita itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD