"Kau sakit?"
Pertanyaan itu hanya digelengkan oleh Violet, padahal rasa mual itu masih bergejolak dan juga pusing Mulai menyerangnya.
"Jujur, Violet. Apa yang kau rasakan? Perutmu sakit, kepalamu pusing, lidahmu pahit? Kau Kenapa Violet, katakanlah."
Pertanyaan Vir, yang sebenarnya sangat mengkhawatirkan dirinya dengan resmi cepat sambil memegang sebelah bahunya membuat violet benar-benar merasa bahwa dia yakin Vir, bukan Lelaki kejam seperti yang mereka katakan. Vir menunggu jawaban dari Violet tak kunjung keluar dari mulut sang istri membuat dirinya langsung mengusap perut violet yang masih terdapat tangannya di sana.
"Violet, apa anakku berulah padamu?"
Pertanyaan dari Vir, mampu membuat violet tertegun, entah apa yang dirasakan. Sepertinya hatinya mulai bergetar dengan apa yang d
