Qiana menghelah napas panjangnya. "Vir, Kamu harus ingat perkataan Mama. Jangan sampai ke ranah fisik cukup beri dia sesuatu yang membuatnya jera saja sudah cukup." Vir tersenyum smrik di sudut bibir ketika mendengar ucapan yang dilontarkan oleh mamahnya itu. "Seharusnya Mama tidak perlu mengatakan kalimat itu, karena setiap seseorang yang berkhianat pada keluarga kota. Mama sudah tahu apa yang harus aku lakukan. Karena pasti aku akan membuat orang itu benar-benar sengsara bahkan mungkin ada yang pergi untuk selamanya." "Vir ... Kali ini, kamu harus dengarkan ucapan Mama." "Ma, aku aku tau cara mengatasi hal ini. Jadi Mama tidak usah perlu khawatir dan beristirahatlah di dalam rumah karena ini biar menjadi urusanku." Ujarnya Langsung kembali berbalik berjalan menuju ke arah mereka namu

