Semalaman Aydan kepikiran dengan ucapan papanya. Sampai keesokan harinya saat bertemu dengan Kaif, Aydan menariknya untuk bertanya mengenai kepergiannya.
“Abang ke mana kemarin?” tanya Aydan.
“Hah, gak usah tau jawabannya. Lebih baik kau ceritakan padaku tentang acara perjodohan semalam,” pinta Kaif balik.
“Semuanya berjalan lancar, aku berhasil menyelamatkan mama dan papa dari rasa malu.”
“Bagus, kau memang anak yang berbakti. Aku bangga punya adik sepertimu.”
“Tapi aku tidak bisa menerima perjodohan itu,” kata Aydan.
“Kenapa? Ceweknya gak cantik?”
“Cantik,” jawab Aydan.
“Jadi?”
“Kan aku udah dekat sama Emilia.”
“Haha, udah lah, Emilia tak perlu lagi kau dekatin. Dia sudah jadi milikku,” kata Kaif tanpa merasa bersalah.
“Apa maksud Abang?”
“Nanti juga kau tau, sekarang aku san
