“Pa, boleh aku keluar?” tanya Aydan.
“Mau ke mana?”
“Aku mau menemui seseorang.”
Raihan tersenyum. “Siapa? Kekasihmu?” tanyanya.
“Haha, gak mau pacaran, Pa.”
“Oh, gitu, jadi kau ingin langsung menikah?”
Aydan tertawa. “Haha, inginnya begitu setelah perkebunan hidroponikku berhasil.”
Raihan mengangguk. “Ya, jika kau sudah siap, lakukan! Jangan terlalu lama mengabaikannya.”
Aydan tersenyum. “Ya, Pa.”
Raihan mengijinkannya keluar dan dinasehatin untuk menjaga wanita itu sebelum halal.
Aydan mengerti dengan keinginan papanya lalu pamit pergi dari perusahaan.
*
“Kau di mana?” tanya Aydan.
“Aku di terminal bus.”
“Tunggu ya, aku akan menjemputmu.”
“Iya, Aydan.”
Emilia sudah tiba di terminal untuk memenuhi keinginan Aydan tadi malam.
Emilia duduk di kursi lalu menanti pria yang su
