Dengan ditemani segelas Vodka, Frans duduk sendiri di tengah pesta. Ia meratapi cintanya yang bertepuk sebelah tangan, dan mencari cara supaya mendapatkan apa yang ia inginkan. "Sepertinya aku tahu siapa yang sudah membuatmu frustasi." Ericsson muncul begitu saja dan duduk sambil meraih sebotol Vodka untuk dituangkan pada gelas kosong diatas meja. Frans hanya menoleh sekilas lalu kembali meneguk vodka-nya. "Jika benar, Derrick adalah sainganmu..." Ericsson meneguk Vodka. "Sebaiknya, kamu merelakan gadis itu." Lanjutnya mencoba memberi saran. Seketika tatapan Frans mampu menusuk mata Ericsson saat mendengar ucapan keputusasaan itu. "Oh, come on. Jangan tersinggung." Ericsson berusaha meredam amarah yang mulai tersulut. "Frans, aku mengenal siapa Derrick. Dia orang yang sangat berbahay

