"Maaf, tapi tuan rumah memerintahkan kita untuk menanyakan maksud dan kedatangan ustadz kesini," ucap salah satu pengawal yang baru saja keluar dari rumah megah itu. Walaupun pernah menjadi menantu keluarga ini, aku tidak pernah menginap di sini. Semua rangkaian acara pernikahan juga diadakan di pondok. Entah kenapa aku merasa tidak nyaman. Kami tertegun mendengar perkataan pengawal itu. Bagaimana tidak, biasanya kami langsung disambut oleh tuan rumah, Pak Adam sendiri. Kini hanya disambut beberapa pengawal. Itu pun dengan harus menyampaikan tujuan kita terlebih dahulu. Padahal Sinta ada di depan kita bersama beberapa maid. Aku tersenyum menatapnya, berharap dia akan membalas. Hatiku seakan menari-nari ketika dia juga tidak melepaskan tatapannya dariku. "Bagaimana ini?" tanya ustadz Z

