Setelah beberapa jam berlalu, bel pulang pun berbunyi. "Awas!" titah Nadia dengan ketus kepada Rey yang menghalangi jalannya. "Aku belum selesai beres-beres, jadi tolong tunggu ya," jawab Rey sambil tersenyum tipis. Meskipun dia telah melihat sikap kasar yang Nadia punya. Tidak ada sedikitpun rasa takut di hatinya kepada gadis itu dan diapun sama sekali tidak memiliki niatan untuk berpura-pura takut. Sejak obrolan mereka tadi, tidak ada lagi obrolan yang tercipta diantara mereka setalah nya. Kenapa? Karna setiap kali Rey mencoba mengajak Nadia berbicara, gadis itu selalu saja langsung memasang earphone nya dan memalingkan wajah dari laki-laki itu. Nadia menghela nafas seraya melirik jam di tangannya. Dia tidak bisa menunggu lebih lama karna dirinya sedang dikejar oleh waktu saat ini.