36

1642 Words

"A....!" titah Rey seraya menyodorkan sesendok nasi ke depan mulut Nadia. "Gue bukan anak kecil!" Nadia langsung berusaha merebut sendok itu. Tapi sayang, dia kalah cepat. Rey lebih dulu menjauhkan tangannya dari Nadia. "Jangan ngebantah, sini aku suapin. Belum pernah disuapin sama orang jelek kan kamu?" ujarnya. "Coba aja lo bersikap sebiasa ini di depan anak-anak yang lain, Rey. Pasti mereka ngga bakalan nge-bully lo," komentar Nadia. "Kok kamu bisa seyakin itu?" "Karna pada dasarnya tukang bully cuma berani nge-bully orang yang menurut mereka lemah, penyabar, dan penakut. Jadi untuk ngehadepin orang-orang kayak gitu, lo harus tunjukin kalo lo kuat dan berani. Lo harus tunjukin ke mereka kalau mental korban sama sekali ngga ada di dalam jiwa lo. Meskipun lo takut, lo ngga boleh nun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD