82

2220 Words

"Apa?" sahut Nadia. "Ini tompel palsu," jawab Rey seraya melepas tompel palsunya. Dia kehabisan akal dan tidak memiliki sesuatu yang lain untuk dijadikan sebagai bahan karangan cerita. Ekspresi Rey terlihat sangat serius ketika mengatakannya. "Hah?" Nadia dengan sukses dibuat menganga. Bukan ini yang ingin dia dengar dari Rey. "Maaf kalau aku selama ini udah bohongin kamu," lanjutnya sambil memasang ekspresi muram dan menyesal. Nadia yang merasa tidak menyangka dan sangat terkejut saat mendengarnya langsung menutup mata dan menghirup nafas dalam-dalam untuk menenangkan diri. "Bukan kejujuran ini yang pengen gue denger!" protesnya dalam hati. Dan setelah merasa sedikit tenang, Nadia pun kembali membuka mata dan menatap ke arah Rey yang duduk di depan teras kost-an nya. "Sebenernya,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD