“Bu Abel, ada dari perwakilan Wijaya grup yang datang. Lagi menunggu di ruangan rapat tiga.” Sosok Katrin muncul dari balik pintu. Kening Abel mengerut karena merasa heran kenapa Daniel tidak langsung saja datang ke ruangannya dan malah pergi ke ruangan rapat. “Daniel?” tanya Abel memastikan. Katrin menggeleng. “Bukan, yang ini bapak-bapak.” Abel menunjuk ke arah luar. Abel kemudian memutuskan untuk pergi menemui orang yang dimaksud Katrin. Dan Katrin memang benar, orang di dalam ruangan itu bukan Daniel. Abel belum pernah melihat orang ini sebelumnya. Ketika melihat Abel, pria itu kemudian berdiri dan tersenyum. “Ibu Abel?” tanyanya. Abel mengangguk. Lelaki itu tersenyum lalu segera menghampiri Abel. “Perkenalkan saya Eko dari Wijaya Grup. Mulai hari ini saya yang akan mewakili W

