Bab 24 : The Sin 10

1707 Words

# Mario Kusuma tampak tersenyum menatap ke arah istrinya yang saat ini sedang menggandeng putri mereka. Ia melambaikan tangannya dan senyuman istrinya yang cerah membuat ia mempercepat langkahnya. “Kalian tidak harus datang ke kantorku,” ucap Mario. Rheina masih mempertahankan senyumnya di hadapan sang suami. “Sesekali aku dan Raya juga ingin menjemputmu,” ucap Rheina. Mario tertawa. “Ini aneh, seharusnya akulah yang menjemput kalian di rumah. Sejak kapan situasi malah jadi terbalik seperti ini,” ucapnya. Meski begitu, ia sama sekali tidak menutupi kalau ia senang saat melihat istrinya yang cantik dan putri mereka. “Jangan terlalu patriarki, ini sudah jaman emansipasi,” canda Rheina. “Dalam keluarga kita, kaulah ratunya. Bahkan Mamaku tidak akan bisa membuatmu goyah dan meninggalk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD