The first meeting

370 Words
Gibran terpaku pada sosok gadis yang tertidur di sofa ruang keluarga begitu dia memasuki rumah baru orang tuanya. Sangat damai dan cantik dalam tidurnya, Gibran mendekat dan ingin merapikan anak rambutnya yang menjuntai menutupi kelopak mata indahnya, tapi tiba - tiba gadis itu bergerak dan kembali terlelap. Gibran pun menaikkan selimutnya yang hampir jatuh dan melanjutkan langkahnya ke lantai atas. " Kamar dengan pintu abu - abu, oke kurasa ini." gumam Gibran seraya memasukkan kembali ponselnya ke waist bagnya. Saat akan menutup pintu dia melihat pintu berwarna hitam di depan kamarnya berstiker ' Awas anjing galak!!!', seketika Gibran mengernyit bingung dan kembali menutup pintu kamarnya. Samar - samar terdengar suara berisik dari arah dapur saat Gibran turun dari lantai 2. Di lihatnya gadis yang tadi tertidur di sofa sudah tidak ada, Gibran pun meneruskan langkahnya dan terpaku pada gadis yang berkutat di dapur dengan rambut yang masih awut - awutan khas orang bangun tidur dan sesekali menguap. Gadis tersebut tampak asyik dengan kegiatan memasaknya dengan menahan ngantuk di matanya sampai tak menyadari bila dia tidak sendiri di ruangan tersebut. " Kira - kira jam berapa ya orangnya datang?? kata mama sih sore ini. Hah untung aja mama Uda siapin makanan." gerutu Mikhayla, ya nama gadis itu. Gibran hanya memperhatikan gadis itu sampai pada akhirnya gadis itu berbalik dan terlonjak kaget mendapati seorang pemuda yang berdiri bersandar di meja bar penyekat antara dapur dan meja makan. " Astaga....siapa elo!!! " sungut Mikha sambil menghunuskan pisau yang ada di dekatnya. Gibran terkekeh melihat reaksi waspada Mikha, dan sukses membuat Mikha melongo heran tapi tetap menghunus pisau ke arah Gibran. " Santai....gue Gibran, anaknya papa Chandra, elo anaknya mama Vita kan? " tanya Gibran dengan tenang. Seketika Mikha menurunkan pisaunya dan berdiri santai. " Oh...elo anaknya papa Chandra, gue Mikhayla anak mama Vita. Hhhhmmm...elo Uda lama Dateng?" sahut Mikha kembali ke arah pantry dan mengambil gelas kosong dan langsung menuangkan jus jeruk dari dalam kulkas yang tak jauh darinya. " Hhhhmmm....kira - kira begitulah. Pas elo masih tidur di sofa tadi." Goda Gibran yang mengambil gelas dari Mikha. Mikha langsung menatapnya dengan tajam dan membuang nafasnya kesal. " Kenapa nggak elo bangunin. Ya udah deh, Uda telat juga, kita makan dulu aja. " putus Mikha yang di angguk'i oleh Gibran. Mereka pun makan dalam diam.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD