Part 2

1114 Words
"Kita sepertinya telah kehilangannya" "Tidak, tolong selamatkan putriku. " "Dokter, di layar ECG detak jantungnya sudah tidak ada, waktu kematian menunjukkan adalah pukul 03.06 pagi" "Lepaskan alat-alat bantu itu, dan persiapkan pemakamannya. " "Tidakkk!!! Putriku tidak mungkin mati dengan cara seperti ini. Dokter lakukan sesuatu ku mohon.... " ==============¥============= Dia berjalan di lorong sunyi dan gelap... di ujung lorong ini ada setitik cahaya samar yang menyilaukan suara-suara samar yang berteriak pilu, dan tangisan seorang wanita yang berbisik di sekitarnya... 'Bangunlah' 'Ibu mohon bangunlah sayang' 'Jangan tinggalkan kami seperti ini' Semakin dia berada dekat dengan cahaya itu semakin dia merasa ditarik paksa masuk kedalam cahaya samar suara itu seketika.... Bip... Bip... Bip... Bip... Bip... Bip... Bip... Bip... Bip... Bip... "Dokter, dia kembali.. Jantungnya ... berdetak lagi. " Salah satu suster memberi tahu dokter yang sedang menenangkan keluarga Pasien itu. "Apa? Ayo cepat periksa tekanan darahnya. " Sang dokter memerintah dan segera menuju gadis muda yang terbaring di ruangan ICU itu. "Nyonya, kumohon tetap diluar kami akan berusaha sebaik mungkin, putrimu telah kembali jantungnya berdetak lagi. " Suster lainnya berusaha membawa seorang Nyonya yang menangis itu keluar agar tidak mengganggu proses didalam ruangan itu. Akhirnya, Tuhan telah menjawab doa dan keinginannya, putrinya kembali... Dia telah hidup kembali... 1 jam telah berlalu, pintu ruang ICU itu akhirnya terbuka "Dokter tolong katakan padaku semua baik-baik saja ku mohon... " Sergap Wanita itu kepada dokter yang terlihat lelah keluar dari ruangan itu. "Anda bisa tenang Nyonya, putri anda telah selamat, kondisinya masih belum stabil, kami akan memeriksanya lebih lanjut ketika dia sudah sadar, kami akan memindahkannya ke ruang perawatan agar anda bisa menemaninya. " Jelas dokter itu. "Terima kasih dokter, Terima kasih telah membawa putriku kembali dari kematiannya. " Air mata wanita itu jatuh kembali menunjukan tangisan kebahagiaan mendengar putri yang dicintainya selamat dari dewa kematian. °π° Kepalanya terasa sakit, tubuhnya mati rasa, tenggorokannya terbakar hebat, dia membutuhkan air.. Dia ingin bangun.. Dan Mata zamrud itu terbuka seketika... Bau obat-obatan disekitarnya menusuk langsung ke hidungnya, ruangan berwarna putih ini dipenuhi alat-alat rumit yang ditempelkan di tubuhnya. Dimana dia.. Apa yang terjadi sebenarnya? Apa dia selamat.. Seorang Wanita paruh baya yang terlihat sangat cantik membuka pintu ruangan itu, begitu melihat dia telah sadar dia sangat bahagia dan menangis.. "Oh sayangku, kamu sudah sadar... Ibu sangat bahagia sekali. " Wanita itu mendekat ke sisi-Nya. Dia terdiam memandang wanita itu, dia mengenalnya.. Sosok cantik lembut didepannya .. "Haus... " "Aku.. Butuh Air.. " Dengan segenap kekuatannya dia bersuara. "Minumlah ini dengan perlahan.. Kau baru saja sadar dari koma sayang, kau pasti sangat haus dan lapar. " Wanita itu menaruh kembali air disampingnya dan duduk menyapu rambut-rambut kecil di dahinya. "Ibu akan menyiapkan bubur untukmu, Istirahatlah sekarang, Ibu mohon jangan lakukan Hal bodoh seperti itu lagi... Kau adalah satu-satunya putri kecil kami, kami sangat mencintaimu. " Wanita cantik itu menatap lembut kepadanya. Ini terasa sangat familiar di ingatannya, dia mencoba tersenyum pada wanita cantik itu. dibelakangnya pintu terbuka kembali dan sesosok pria paruh baya masuk dengan tergesa-gesa. "Putri kecilku, Ayah sangat bahagia melihat senyum mu lagi sayang, tolong.. Jangan lakukan itu lagi pada kami, kami semua sangat menyayangimu. " Pria tampan didepannya seakan menua 10 tahun dari ingatan terakhir di pikirannya. Dia hanya tersenyum berkata " Maafkan aku. " Suara lirih nya terdengar. "Jangan khawatir, istirahat lah dengan baik sampai kamu pulih, Ayah akan mengatur semua untukmu. " Pria yang menyebut Ayah itu tersenyum padanya. "Terima kasih. "Setelah berkata dia tersenyum sangat indah seperti yang selalu dia tampilkan untuk orang-orang disekitarnya. Dia merasa bahagia melihat sepasang Suami dan Istri Paruh baya ini, kehangatan menjalar di tubuhnya seketika dan tiba-tiba terdengar ketukan dipintu dan seseorang yang masuk ke dalam. " Presiden direktur, maafkan aku menggangu.. Tapi.. Tuan Huo Xiaming ada didepan ingin menemui Nona Muda. " Salah satu asisten kepercayaan Pria itu masuk dan memberitahunya. "Bajingan itu, apa yang dia inginkan pada putriku, tidak puaskah dia melihat apa yang terjadi? " Amarahnya seketika memuncak mendengar sangat asisten berbicara. Belum sempat asisten itu berbicara kembali.. Seseorang menyelanya.. "Tuan wong, izinkan aku untuk bertemu dengan putrimu sekali ini saja, aku berjanji tidak akan menimbulkan masalah dan ya, ini untuk terakhir kalinya. " Sosok pria yang menerobos masuk ke ruangan itu meminta Pria Paruh Baya itu izin. "Kau!!!! " Dia seperti nya sudah tidak bisa lagi menahan emosi nya setiap melihat apa yang pria ini lakukan pada putrinya. "Suamiku, tenanglah atur emosi mu.. Aku rasa biarkan dia berbicara dengan putri kita sebentar." Wanita paruh baya itu menenangkan sang suami dengan suara lembutnya kemudian berkata lagi "dan kau!! Jika terjadi sesuatu lagi pada putriku akan kupastikan dengan tanganku sendiri untuk menyeret mu keluar dari sini dan menghabisimu. " Kata-kata Wanita cantik ini Kejam dan tegas mengancam Pria Huo itu. "Jangan khawatir Nyonya wong, aku akan keluar sendiri dengan berjalan tanpa merepotkan tanganmu setelah aku selesai berbicara dengan putrimu. " Sikap Arogannya ditunjukkan kepada pasangan Pria dan wanita paruh baya di depannya. "Baiklah, Ini untuk terakhir kalinya kau bertemu dengan Putriku, ayo kita keluar dari sini. " Ajak pria Paruh baya itu kepada Istrinya. Setelah mereka keluar suasana menjadi hening tanpa ada percakapan diantara mereka. Huo Xiaoming menatap acuh pada gadis cantik dan manja didepannya yang masih terlihat pucat. "Sampai kapanpun tidak akan pernah saya izinkan anda bisa masuk kedalam keluarga kami. Akan saya hancurkan reputasi anda."kata-kata nya tegas terhadap gadis cantik itu. Gadis itu tetap tenang dalam diamnya, tersenyum simpul dengan ekspresinya mendalam. "Saya tidak tertarik dengan apapun mengenai Anda dan keluarga anda sedikitpun." Dia menjawab dengan senyum yang indah. "Angella, popularitasmu di luar sana hanya bisa menghancurkan masa depan ku, pelacur seperti anda tidak pantas berada disisiku. Jadi berhentilah bermain peran di depan semua orang untuk menarik perhatian. Karna bagaimanapun pelacur tetaplah seorang pelacur, jika kau berani mendekatiku lagi juga keluarga ku, bukan hanya reputasi keluargamu yang akan hancurkan tapi juga kerajaan bisnis keluargamu yang sekarang sudah berada dalam genggamanku. " Dia mengancam dan mengintimidasi nya dengan keras. "Aku mengerti, kau bisa tenang karna mulai sekarang aku tidak akan menggangu mu, jangan khawatir semua berita yang beredar sudah ditekan oleh ayahku. " Dia berjuang untuk mengeluarkan Suaranya. "Baguslah, aku akan memegang janjimu!! Selamat Tinggal Angella. " Pria itu berbalik dan keluar dari ruangan perawatan nya. "Ya, aku berjanji Xiaming. " Dia menatap pintu itu yang tertutup kembali. Aku berjanji, aku tidak akan membiarkan diriku yang baru ini mendekatimu lagi karna kau tidak pantas untuk berdiri disampingku, aku akan membalaskan semua rasa sakit dihatimu angella, aku akan membalas semua perlakuan yang selama ini kamu dapatkan dari orang-orang yang menghinamu angella. Beristirahat lah dengan tenang, akan kujaga tubuh mu dengan baik Terima kasih Tuhan telah mengizinkan ku hidup kembali dengan Identitas yang baru. 'Selamat tinggal Jiu Xiangyi'
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD