Kecewa

1458 Words

Di rumah kecil sederhana, Rosa dan Wilan terlihat begitu tak bersemangat. Hari-hari mereka kini makin sepi. Tidak ada celotehan dari putri semata wayang mereka. Tidak ada lagi omelan yang Rosa lontarkan ketika putrinya tidak mau bangun pagi, tidak ada lagi yang menyeret sang putri untuk memaksanya masuk ke kamar mandi. "Yah, rumah sepi ya nggak ada Nadine." keluh Rosa, duduk di tepian kolam, sambil memperhatikan sang suami tengah memberikan makan pada ikan lelenya yang hampir beberapa hari lagi siap untuk di panen. "Nggak terasa, anak yang kita rawat selama ini, sudah di ambil sama orang lain." imbuhnya dengan tatapan kosong ke arah air. "Iya Bu. Nggak ada lagi tuh, teriakan-teriakan Ibu buat bangunin Nadine, yang ngomelin dia kalau nggak mau mandi, ngomelin kalau nggak mau bantuin nya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD