Fahri "Kau harus bersyukur punya teman seperti dia." Laki-laki yang bernama Sandi tiba-tiba masuk ke dalam, ke tempat kami berada sambil menunjuk ke arah Yoga. "Kalau bukan diminta orang tuanya, mana mau aku melakukan hal ini. Kaya yang kurang kerjaan saja," desis Yoga seperti tidak terima, tapi di detik berikutnya dia memelukku. "Becanda. Aku memang peduli padamu, khawatir kalau nanti perusahaan bangkrut, aku juga akan ikut susah. Ditambah nanti kamu pasti akan minta bantuan dariku," lanjutnya kembali membuatku geram. "Tidak usah baper, apa yang Yoga katakan memang benar. Saya sengaja meminta dia untuk membantu kamu," ucap Sandi. "Karena saya yang lebih tahu siapa Ranti, saya tidak ingin banyak korban yang berjatuhan lagi." Ia memasang wajah serius. Kami kembali fokus kepada layar yan

