Begitu Aruna sadar bahwa dia telah melakukan tindakan yang lancang, tangannya yang memeluk pinggang Jayden sontak terlepas, tubuhnya mundur satu langkah ke belakang dengan wajah yang menunduk, “Maaf,” lirihnya. Jayden melihat semburat merah yang diperlihatkan oleh gadis kecil ini, dan kembali tersenyum. Dia mengeritkan kening menyadari bahwa dia begitu mudah memulas senyumnya jika berada di depan Aruna, “Kau tidak perlu meminta maaf,” balas Jayden. Dia melirik pakaian gadis itu yang berupa baju hitam lengan panjang fit body dan juga legging. Sedikit terkejut saat melihat beda di kedua lengan yang melingkar ke perut dan pinggang gadis itu. “Kau habis apa?” Aruna menunduk dan memperhatikan dirinya, “Ah ini,” katanya dengan tangan yang menekan perut dan kembali mencondongkan bagian dadany

