Ronald duduk di kursi kayu yang ada di taman belakang sedang menyeruput teh yang diseduh Pak Rudi untuknya dulu dia sudah mendapatkan kabar bahwa cucu dan juga cucu menantunya sudah kembali menuju Indonesia dan menghentikan bulan madu mereka.
Helaan napasnya terdengar bera. Matanya melirik memperhatikan detil kertas dan juga foto-foto yang tersaji di depannya. Kepalanya pening serasa ditusuk-tusuk oleh ratusan jarum begitu melihat hal itu. Di usianya seperti ini dia masih harus mengurusi semua hal, termasuk rumah tangga cucunya itu. Sebenarnya ia bisa saja tidak ikut campur dalam urusan Jayden, tapi kali ini menyangkut nama baik keluarganya. Dengan susah payahnya sendiri ia membangun keluarga dan perusahaannya, jadi sebisa mungkin ia akan mempertahankan apa yang sudah menjadi miliknya sa
