Bab 170 -

2307 Words

Semangat Jayden menggebu saat mengetahui Sarah membalas pesannya, ia segera menelepon sang kekasih saat itu juga. Satu hingga tiga kali tidak ada jawaban dari Sarah. Hal itu membuat Jayden kembali emosi, ia mengambil tongkatnya dan berjalan ke luar rumah. Ya, Jayden memang selalu membeli rumah di mana pun saat ia membuka perusahaan baru di beberapa negara, rumah di sini tidak terlalu besar. Hanya berlantai satu dan terdapat lima kamar. Jessica yang meminta hal itu ia tak ingin membeli rumah besar, karena akan jarang di tempati. Jayden menuruti keinginan sang Mama. “Ini sudah malam, kamu mau ke mana Jayden?” tanya Jessica melihat putranya berjalan dengan tongkat yang biasa dia gunakan. “Aku ingin duduk di depan, mencari angin segar.” “Jangan keluar malam-malam Jayden, hal itu sangat mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD