Apa yang terjadi antara kau dan Indah?"
Tanya Arnold pada Andra. Andra menggaruk kepalanya yang tak gatal. Sebenarnya ia malu kalau mengingat perbuatan nya semalam. Tapi apa boleh buat?
Ia terpaksa. Mengikuti alur yang di ciptakan Indah untuk mengembalikan nya pada gadis itu lagi. Ckk, rasanya dia sudah ketularan kelakuan b******k bos nya.
"Tapi menikmati nya?". Arnold terkekeh melihat Andra yang kikuk.
"Dasar pria payah". Ejek Arnold.
"A..sir?"
Arnold yang sudah kembali di kursi kerjanya lalu menoleh pada Andra yang masih setia berdiri di samping nya.
"Ya?
"Maaf kan saya kalau saya lancang. Tapi... tidak kah sebaik nya kita beri tahu saja Mrs Fanny. Soal bayi bayi itu?"
Arnold menatap Andra tajam. Sehingga Andra menurunkan matanya. Tak mampu melawan.
"Apa kau sedang menasehati
