Chapter 45

1146 Words

“Tuan, anak buah Rafael sebagian sudah mati.” Lapor Andra pada Arnold yang duduk di kursi belakang. Arnold terdiam, mudah sekali menghabisi anak buah Rafael dan Cathy? “Jangan lengah.” Perintah Arnold karena merasa ada yang ganjal. Arnold keluar dari mobil, diikuti Andra dan anak buah yang lain. Kenapa dirinya harus menghabisi anak buah Rafael karena dia harus tahu dari anak buahnya dimana keberadaan bosnya dan anak nya disembunyikan. Gedung markas Rafael tercium bau amis darah para manusia yang telah mati. Arnold memasuki gedung utama, menatap datar sosok pria paruh baya yang duduk di kursi kebesarannya. Darius, pria berambut putih dengan kerutan di wajahnya tersenyum menatap Arnold yang baru saja datang. “Anak muda memang sangat berani mengambil resiko.” Kekeh Darius menatap Arnold

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD