Chapter 38

1894 Words

Perasaan Fanny memuncak, merasa begitu b*******h di tiap hujaman yang diberikan Arnold. Walaupun Arnold melakukan secara pelan-pelan takut akan kandungannya tapi setiap hujamannya membuat Fanny ingin menuntut menciptakan rasa panas yang tidak akan berhenti. Pandangan mata keduanya seakan tidak bisa lepas. “Oh s**t, kau selalu sempit Fan” erang Arnold memeluk Fanny erat, menekan miliknya jauh melepaskan kehangatan yang tersisa pada lubang surgawi milik Fanny. Arnold menatap wajah Fanny lekat-lekat dan melempar senyuman penuh kepuasan. Akhirnya setelah lama berpuasa dan terakhir kemarin waktu Fanny masih dalam kondisi meminum obat perangsang, dan kali ini Arnold mendapatkan jatahnya walaupun sedikit memaksa Fanny untuk menberikan jatahnya. Setelah kejadian beberapa hari ini yang cukup men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD