BAB 28. POINT OF VIEW

1755 Words

DUA JAM SEBELUMNYA Jantung Cikal berdebar keras seiring laju mobilnya yang kian dekat dengan rumah Savas. Tampak dari depan, lampu di dalam rumah masih menyala terang, pertanda jika Savas mungkin saja masih berada di dalam. Cikal juga tadi sempat menghubungi nomor Savas, tetapi tidak ada balasan. Pria itu tidak bisa dihubungi. Cepat, Cikal memencet bel dan menunggu balasan. Cikal juga berjaga-jaga dengan mengirim pesan teks, berharap Savas membaca pesannya dan mengirimkan balasan. Sudah sekitar sepuluh menit Cikal bolak-balik memencet bel, tetapi tak kunjung mendapat jawaban. Cikal mencoba mengintip lewat jendela dan tak menemukan siapa-siapa di sana. Ruang tamu itu kosong dan surat pernyataan sebagai saksi masih ada di atas meja. Dengan lampu flash dari ponselnya, Cikal mengelilingi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD