1. Nanda Bagus Atthafariz

1067 Words
Tepat di tahun 1999 bulan November tanggal 12 di desa jatimakmur, telah lahir anak ke 4 dari keluarga kaya raya, anak laki-laki yang lucu nan menggemaskan yang telah di tunggu-tunggu oleh keluarganya, ayahnya yang mendengar suara tangisan anak kecil yang keluar dari dalam perut istrinya dan tidak sengaja langsung meneteskan air matanya, keinginan ayahnya pun tercapai setelah menunggu 8 tahun, cukup jauh jaraknya dari anak ke 3 mereka, ayahnya langsung menggendongnya, meng adzani nya dan menghampiri istrinya untuk memberi asi anaknya, beberapa hari kemudian mereka pulang, dan mengadakan syukuran dan menamai anaknya, berundinglah mereka untuk membahas nama buat anak laki-laki tersebut. ayah : "gimana kalo kita namain riski aja?" mamah : "jangan ah, mamah penginnya Nanda." ayah : "Nanda? boleh juga, terus nama panjangnya apa?" sahut nenek : "Nanda Bagus Atthafariz" ayah : "boleh, bagus juga nama itu, gimana mah? mamah : "iya kita namai Nanda Bagus Atthafariz, mamah suka. Setelah menemukan nama yang tepat untuk sang buah hati, mereka mengadakan syukuran, dan memperkenalkan anaknya ke orang-orang. Singkat cerita Nanda sudah besar, yakni sudah memasuki Sekolah Dasar, Nanda tumbuh seperti anak-anak biasanya, hidupnya cuma main, main dan main yang ada di pikirannya, namanya juga anak anak, kalo bukan untuk main buat apalagi?, Nanda hidupnya bisa di bilang serba kecukupan, bagaimana tidak? dia lahir dari orang kaya, apapun yang dia minta pasti di kasih. Nanda 4 bersaudara, dia anak terakhir, kakak pertamanya laki-laki namanya redo, dia belum menikah dan kerja di luar kota, anak kedua cewek namanya hesti belum menikah dan masih bekerja di luar kota, dan anak ke tiga cewek juga namanya ela, dia masih sekolah jarak umur Nanda dan ela yaitu 8 tahun. dan Nanda mempunyai seorang Nenek, ibu dari sang ayah, sedangkan kalo Kakek sudah lama meninggal. Redo, setelah mempunyai adik dia sangat senang, hampir tiap bulan dia nge usahain buat pulang, Redo adalah karyawan pabrik,sebelum kedatangan adik bungsunya, dia jarang banget yang namanya pulang, tau sendiri kan kerja di pabrik gimana, tetapi semenjak kedatangan Nanda, dia nge usahain banget untuk pulang, hampir tiap 1 bulan sekali dia pulang, walaupun di rumah hanya sebentar saja, yang terpenting dia bisa maen sebentar sama Nanda, begitu pula dengan Hesti kakak keduanya, mereka 1 keluarga benar-benar sayang, cinta kepada Nanda. Singkat cerita tidak terasa Nanda sudah kelas 5 Sekolah Dasar, rencananya ayah dan mamahnya mau mengajak Nanda buat sunat, dan Nanda pun mau untuk di sunat, orang tua Nanda pun langsung menghubungi kakak-kakaknya yang bekerja di luar kota dan merencanakan buat kapan mereka bisa pada pulang dan melakukan hajatan buat Nanda, setelah selesai hajatan tersebut, keluarganya pun beramai ramai menawarkan kepada Nanda minta hadiah apa. Mamah : "Nanda mau minta hadiah apa ke mamah, ayah sama kakak-kakak?" mamah sambil tersenyum senang melihat Nanda. Nanda :"eeeemmmm, apa yah? dari mamah sama ayah Nanda pengin di ajak jalan-jalan ke kebun binatang, terusssss sama kak Redo, Nanda pengin sepeda, teruusss sama mbak Hesti pengin PS. dan sama mbak ela, Nanda pengin ke mall beli jajan yang banyaaaaaak banget" Nanda sambil ketawa bahagia. Mbak Hesti :"mbak ela mah gak punya duit hahahaha, ejeknya. sahut Mbak ela :"kata siapa? ela punya kok, tenang aja hahahaha. Dan mereka pun menuruti kemauan Nanda. Singkat cerita, tahun terus berganti, tepat di tahun 2012, di saat Nanda masih berusia 12 tahun yang masih kelas 6 SD, di saat Nanda pulang sekolah baru membuka pintu rumah, Nanda mendengar ayah dan mamah sedang bertengkar, di situ tidak ada orang lain lagi selain ayah,mamah dan Nanda, karna mbak ela sudah lulus sekolah dan kerja di luar kota, perlahan Nanda masuk ke rumah, semakin jelas ayah dan mamah sedang bertengkar hebat, Nanda tidak tau apa yang mereka bicarakan, yang Nanda dengar hanya rumah ini harus di jual atau di sekolahkan di bank dan mamah harus ikut ayah ke luar kota, Nanda masih tetap bingung apa yang mereka bicarakan, tiba-tiba mamah nengok ke arah Nanda dan lari menghampiri Nanda dan memeluknya sambil menangis. Mamah :"maaf ya nak." sambil terus menangis dan memeluk erat Nanda. Nanda :"mamah dan ayah mau pergi? terus Nanda sama siapa? Nanda gak mau di tinggal mamah sama ayah, Nanda ikut mamah dan ayahkan? Mamah :"Nanda sementara tinggal di sini dulu sama nenek, nanti mamah jemput kalo Nanda udah lulus" sambil terus menangis karna sebenarnya tidak tega meninggalkan Nanda, tapi mau bagaimana, Nanda sudah kelas 6, dia mau ujian. Nanda yang mendengar ucapan mamahnya pun ikut menangis, dan Nenek menghampiri Nanda dan memeluknya. Nenek :"gapapa Nak, mamah sama ayah cuma pergi sebentar kok, gak lama, Nanda sementara sama Nenek dulu. Nanda cuma bisa menangis di pelukan Neneknya, semenjak kejadian mamah dan ayah bertengkar, mereka sering bolak balik pergi entah kemana, rumah sering kedatangan tamu ber jas, kata Nenek itu pegawai bank, 2 minggu setelah sibuk dengan urusan mereka, dia pamit untuk pergi ke luar kota, lebih tepatnya ke jakarta. Mamah :"Nanda jangan nakal yah, jaga diri baik-baik, yang nurut sama nenek, Mamah sama Ayah gak bakalan lama kok, ntar balik lagi jemput Nanda. mamah sambil nangis, memeluk dan menciumi Nanda Nanda tak menjawab sekata patah apapun, Nanda cuma bisa menangis, dia tidak bisa ngebayangin hidup kedepannya tanpa ayah dan mamah gimana. Pamitlah mereka berdua pergi dari hadapan Nanda, dan Nenek mengajak Nanda untuk makan siang bersama sambil bercerita apa yang telah terjadi sebenarnya sama ayah dan mamah. Ayah telah mengalami kebangkrutan yang sangat parah, semua bisnisnya habis dan kelilit hutang yang sangat besar, itulah mengapa ayah sampai meminjam duit ke bank dengan jaminan rumah, dan kenapa mamah ikut karna ayah tidak mau mamah di rumah di teror sama orang lain karna hutang papah yang begitu besar, itulan alasan papah kenapa mamah harus ikut, dan Nanda di tinggal karna alasan mereka Nanda harus lulus Sekolah Dasar terlebih dahulu baru bisa ikut, Nanda kira walaupun Ayah dan mamah pergi tidak berpengaruh sama kakak dan mbak-mbak Nanda, tetapi semenjak kejadian itu, mereka sama sekali tidak pernah pulang, entah kenapa. 1 minggu, 2 minggu yang Nanda rasakan hanya kesepian, 2 minggu Nanda sama sekali tidak pernah main bersama teman-temannya, dia 2 minggu cuma menghabiskan waktunya di kamar main PS. 1 bulan berlalu, Nanda yang sudah aktif main lagi dengan teman-temannya, yang sudah terbiasa dengan keadaannya, malahan Nanda nyaman dengan keadaan yang sekarang, di rumah tidak ada yang nyuruh-nyuruh buat belajar, main tidak ada yang melarang, hingga akhirnya Nanda yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar mengenal dunia luar dan salah pergaulan. Dari sini lah awal mula kehidupan Nanda hancur dan tak ter arah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD