Bab 2

1249 Words
APARTEMEN RICO, SEBELUM KEDATANGAN RENATA " Tuan, kenapa anda begitu tega dengan warga sekitar. Mereka tidak mendapatkan ganti rugi yang semestinya," ucap Rico yang menolak adanya transaksi antara pejabat desa dengan bosnya. " Sudahlah Rico, kau cukup memasarkan saja apartemen yang akan aku buat," kata Joni yang merupakan bos Rico. " Saya gak setuju, hal ini akan saya laporkan ke pihak berwajib!" Rico mengancam dan akan bergegas keluar dari apartemen. " Kau jangan pernah mengancam ku. Ingat Rico, kalau kau macam-macam denganku, akan kau tanggung akibatnya!" Joni balik mengancam Rico dan memandang nya dengan tatapan membunuh. " Tapi maaf, Tuan! Desa itu adalah tempat tinggal ku. Aku tidak akan membiarkan warga desa, yang merupakan tetangga ku menjadi menderita, karena pembayaran yang tidak sesuai!" gertak Rico yang ingin melangkah keluar. " Berhenti, aku bilang!" teriak Joni namun tidak di hiraukan oleh Rico. Joni menyuruh anak buahnya mengambil senjata dan menembak Rico. " Dor, dor ..." Dua tembakan terdengar mengenai punggung Rico. " Ah ..." teriak Rico yang langsung berlari keluar apartemen, dan menutup pintu serta menahan dengan tangan nya. KEDATANGAN RENATA Renata pun datang, sesudah melihat keadaan Rico dengan punggung yang sudah terkena luka tembak. Renata langsung berlari menuju ruang resepsionis. Lalu Rico tak kuat lagi menahan pintu, yang dibuka dari arah dalam apartemen. " Brak ..." pintu terbuka, dan anak buah Joni pun keluar dengan senjata di tangan nya. " Maaf Pak! Jangan bunuh aku," pinta Rico dengan wajah mengiba. Namun tak di hiraukan oleh anak buah Joni. Seketika Rico langsung di habisi oleh anak buah Joni. Joni menyuruh anak buahnya, untuk membungkus Rico dengan sprei. Dia menyembunyikan di tangga darurat, sementara anak buah yang lain, bertugas menghapus rekaman cctv. Rico tidak menyetujui adanya pembangunan apartemen, di pinggiran kota. Karena itu merupakan tanah kelahirannya, dan ada beberapa saudara yang tinggal di sana. Warga desa tidak setuju, karena pembayaran ganti rugi terlalu kecil. Sehingga membuat mereka kesulitan, untuk mencari pengganti rumah yang akan di tempati . Namun karena ulah kepala desa yang serakah, terjadilah penyuapan yang mengakibatkan kerugian pada warga. Dan itu cara Joni, agar memiliki sebuah lahan untuk bisnisnya. Joni mengunci apartemen dari dalam, saat Renata mengetuk pintu. Naasnya adalah apartemen itu merupakan milik Joni. Jadi dia dengan mudah mengutak-atik rekaman cctv. SETELAH KEJADIAN RICO MENGHILANG Renata pulang dengan wajah gusar, dia terlihat bingung sekaligus cemas. Karena Rico tiba-tiba hilang bagai di telan bumi. Ponselnya juga tidak aktif, namun pada saat akan masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba kaca mobilnya di lempari batu, oleh seorang pengendara motor. " Hey ..." teriak Renata yang langsung keluar melihat pengendara motor. Terlihat sudah menjauh dari pandangan nya." Kurang ajar, dia tidak tahu kalau mobil ku harganya sangat mahal!" gumamnya. Lalu dia masuk ke dalam mobilnya, untuk mencari batu yang di lemparkan oleh pengendara motor. Terlihat bungkusan kertas putih, yang membungkus batu seukuran kepalan tangan. Renata pun membuka bungkusan yang berisi batu di tangannya. JIKA KAU INGIN HIDUP, MAKA JANGAN PERNAH LAPOR POLISI. Isi tulisan dalam kertas, yang membungkus batu dilemparkan oleh orang tak dikenal. Isinya merupakan ancaman untuk Renata. Lalu dengan langkah seribu, dia langsung masuk ke dalam rumah nya. Seketika tubuhnya gemetaran, terlihat keluar keringat dingin di dahinya yang putih mulus. " Non, ada apa?" tanya Surti di hadapan Renata, yang merupakan asisten rumah tangga. Surti melihat raut wajah Renata sangat ketakutan. " Enggak ada apa-apa,.Mbak Sur! Kau sudah selesai berbenah?" tanya Renata yang masih mengatur nafasnya, karena merasa takut dengan ancaman yang baru saja dia terima. " Sudah Non ... saya mau ijin pulang," pamit Surti yang berdiri di hadapannya. " Iya, Mbak Sur. Hati-hati, ya!" kata Renata yang membukakan pintu untuk Surti." Terima kasih, Mbak Sur!" ucap Renata dan langsung menutup pintu dengan cepat. " Apakah orang itu kini mengancamku?" Renata berpikir. " Aku hanya perlu mencari tahu, siapa bos Rico sebenarnya," batin Renata yang memikirkan keadaan Rico. Karena Rico adalah teman satu kampus nya. Renata berencana ingin membeli apartemen, yang ditawarkan oleh Rico. Karena Rico memang sudah sering, menawarkan apartemen padanya. Namun baru kali ini Renata suka, dengan suasana yang di deskripsikan oleh Rico. Renata menuju kamarnya, dia langsung membuka bajunya dan masuk ke kamar mandi. Sekedar menghilangkan kepenatan, dia berendam di bathtub dengan di tuang sabun aroma terapi wangi lavender kesukaan nya. Tiga puluh menit sudah, dia merelaxkan tubuhnya. Kemudian dia keluar, hanya menggunakan handuk kimono bunga-bunga berwarna ungu bermotif bunga tulip. " Rama, sejak kapan kau disitu?" kaget Renata yang melihat keberadaan Rama di dalam kamar nya. " Sepuluh menit yang lalu," jawab Rama yang duduk di atas kasur milik Renata. " Kenapa tidak memberitahu kalau kau akan ke rumahku?" tanya Renata sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. " Aku hanya ingin membuat kejutan untuk mu," ucap Rama yang mendekati Renata. " Sayang, jangan gitu ah. Geli tahu!" ucap Renata yang di kelitiki pinggang nya oleh Rama. " Ren, aku ingin melamar mu. Kapan kita akan menikah?" tanya Rama yang memeluk Renata dari balik punggung nya. " Ram, aku masih terikat kontrak satu tahun lagi. Kalau aku mengingkari nya, maka aku akan di pecat. Dan juga harus membayar ganti rugi yang sangat besar," ucap Renata yang berbalik ke arah Rama. " Aku akan membayar ganti ruginya," kata Rama yang membelai pipi Renata. " Bukan masalah uang, tapi tanggung jawab. Aku hanya ingin profesional dengan pekerjaan ku. Karena aku merintis dari nol." Renata langsung memegang tangan Rama. " Baiklah, setahun lagi kau harus menikah denganku!" ucap Rama, dan tangannya ingin membuka handuk kimono yang di pakai oleh Renata. " Sayang, kalau kita melakukan sekarang. Nanti saat malam pertama pernikahan kita, kau tidak akan merasakan sensasi belah duren. Sabar ya!" Rayu Renata yang mengecup pipi Rama. " Iya, aku hanya ingin bagian pertama itu milikku. Jangan sampai tersentuh oleh orang lain," kata Rama yang langsung merapikan handuk kimono milik Renata. " Prank, prank ..." Terdengar suara pecahan kaca, di lantai bawah rumah Renata. " Suara apa itu, Sayang?" tanya Rama yang terkejut mendengar suara pecahan kaca. " Orang itu yang mengancam ku, nanti akan aku jelaskan," ucap Renata yang langsung mengenakan bajunya. Walaupun Rama sering melihat tubuh Renata, namun tak pernah sedikitpun dia menyentuhnya. Karena dia hanya ingin menyentuh Renata, saat sudah menikah. Rama hanya bisa menelan salivanya, melihat kemolekan tubuh Renata. Mereka berdua pun keluar dari kamar. " Sayang, ayo kita kebawah!" Renata melihat sudah ada kobaran api yang membakar korden nya. " Ah ... Apa yang telah mereka lakukan?" teriak Renata yang langsung menuju pintu keluar. " Sial, di kunci." Rama mencoba membuka pintu rumah, namun tidak di temukan kunci rumah. " Ren, sebenarnya apa yang telah terjadi?" tanya Rama bingung dan juga panik, karena ada kobaran api yang semakin membesar. " Kita lompat dari kamarku," kata Renata yang langsung menuntun Rama menuju lantai atas rumahnya. Mereka sudah berada di lantai atas kamar Renata. Dan mereka berlari menuju balkon, Rama dan Renata sudah berdiri di depan jendela balkon. " Apa kau yakin, Ren?" tanya Rama melihat ke arah bawah, yang merupakan kolam renang. " Api sudah membesar, sedangkan jendela rumahku berteralis. Kita gak bisa keluar, selain melompat!" ucap Renata yang sudah melompat terlebih dahulu. " Wah gila kau, Ren!" pekik Rama yang ikut melompat. " Ah ..." teriaknya yang sudah menceburkan diri ke kolam. Mereka berenang menuju tepian, Renata sudah naik dari kolam renang. Dia mencoba meraih tangan Rama. Namun naas bagi Renata, yang langsung di bekap mulutnya oleh seseorang. " Hey, mau kau bawa kemana pacarku?" teriak Rama, yang langsung berlari menuju orang yang membekap Renata Silakan tap love dan kalau kamu kasih komentar juga boleh.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD