Jalan Menuju Ke Alam Surga

Bab 17

Tumpukan batu bata benar-benar hancur. Harus diketahui bahwa batu bata ini bukanlah batu bata biasa, melainkan batu yang sangat keras. Biasanya, bahkan seorang kultivator yang telah membuka 60 Meridian Spiritual tidak akan mampu menghancurkan tumpukan batu bata tersebut. Hanya mereka yang telah membuka lebih dari 66 Meridian Spiritual yang dapat memiliki kekuatan seperti itu.

Tapi sekarang, seorang pemuda yang telah membuka kurang dari 50 Meridian Spiritual mampu melakukannya. Bukankah banyak orang akan terkejut jika berita ini menyebar?

Meski begitu, alis Yan Chutian masih sedikit berkerut, ekspresinya agak tidak wajar. Seperti yang diharapkan, dia hampir tidak bisa menggunakan Spirit Arts di Tahap Pembukaan Saluran dengan mengandalkan berbagai pengalamannya. Namun, ini hanya terbatas pada Seni Roh tingkat rendah. Selanjutnya, Spirit Qi-nya belum berubah menjadi Spirit Qi, jadi kekuatan Seni Roh-nya jauh lebih lemah. Itu hanya sekitar 60% hingga 70% dari kekuatan normal.

Mungkin bagi orang lain, ini akan menjadi kejutan besar, tetapi bagi Yan Chutian, itu berbeda. Bagaimanapun, dia sangat ingin mendapatkan kekuatan. Sumber kekuatan, selain kultivasinya sendiri, adalah Mantra Roh.

"Latihan membuat sempurna. Selama aku terus mengulanginya dan membiarkan tubuh ini secara bertahap terbiasa dengan Mantra Roh, mungkin saja untuk mencapai tingkat kekuatan normal!"

Setelah mengerutkan kening sejenak, Yan Chutian berbisik pada dirinya sendiri dan alisnya mengendur. Adapun Mantra Roh yang bisa dia gunakan, dia tidak punya solusi apa pun. Namun, bahkan jika dia hanya bisa menggunakan Mantra Roh tingkat rendah, itu sudah cukup baginya untuk menghadapi banyak musuh. Karena itu, ini bukan masalah yang harus dia khawatirkan.

Oleh karena itu, mengulangi Mantra Roh agar tubuhnya terbiasa dengannya adalah hal terpenting bagi Yan Chutian.

Dari siang hingga senja, Yan Chutian terus mengulangi perbuatannya. Setelah mengulanginya lagi dan lagi, tubuhnya berangsur-angsur menjadi akrab dengan Tapak Penghancur Batu yang sederhana.

Ketika dia sekali lagi membanting telapak tangannya ke bawah dengan raungan rendah, kekuatan kali ini tidak hanya menghancurkan bata, yang juga setinggi setengah orang, berkeping-keping, tetapi kekuatan yang tersisa melonjak ke bawah, dan bahkan mengguncang tanah di bawah. batu bata, meninggalkan bekas di atasnya.

"Pa pa …"

Pada saat yang sama, serangkaian suara tajam datang dari jarak yang tidak jauh. Yan Chutian mengangkat wajahnya yang dipenuhi keringat. Yang mengejutkan, dia bisa melihat bahwa di bawah pohon hijau di halaman, seorang wanita cantik berbaju hijau sedang bertepuk tangan dengan lembut. Bibir merahnya sedikit melengkung, seperti saat pertama kali bertemu.

Yan Chutian bingung. Adegan ini sangat akrab baginya. Di masa lalu, Qiu Yu juga pernah bertemu dengannya seperti ini. Pada saat ini, seolah-olah mereka telah kembali ke masa lalu.

Namun, dia mengerti bahwa tidak mungkin untuk kembali ke masa lalu. Sekarang, dia bukan Yan Chutian, tapi Yan Chu. Gadis di depannya bukanlah Qiu Yu, tapi Mu Wan.

Mu Wan memperhatikan reaksi aneh Yan Chutian, dan ini bukan pertama kalinya dia melihat reaksi anehnya. Berbicara secara logis, dia bukanlah orang yang b***t, tapi kenapa dia kehilangan ketenangannya saat bertemu dengannya?

Mungkinkah …

Mu Wan tidak terus memikirkannya, tapi sedikit rona merah muncul di pipinya. Dia tidak tahu apa yang salah dengan dirinya. Mengapa tubuhnya yang halus memanas dan merasa bingung?

"Batuk batuk ... jadi Nona Muda Mu."

Kembali ke akal sehatnya, Yan Chutian dengan cepat terbatuk untuk menyembunyikan ketidakhadirannya. Namun, dia tidak tahu bahwa reaksi anehnya sudah terlihat oleh Mu Wan. Di matanya, reaksinya saat ini membuatnya tampak seperti berusaha menutupinya.

Namun, Mu Wan tidak berani mengatakan apa-apa lagi. Dia berpura-pura seolah-olah tidak ada yang terjadi dan mengangguk. Kemudian, matanya yang indah bergeser dan tidak lagi memperhatikan Yan Chutian. Sebaliknya, dia melihat batu bata hijau yang berserakan di tanah.

Pada saat ini, dia akhirnya ingat apa yang telah dilihatnya. Dia juga tahu tentang batu bata hijau ini. Mereka sangat keras dan sering digunakan oleh pembudidaya pembukaan meridian untuk menguji kultivasi. Meskipun dia juga bisa melakukan apa yang dilakukan Yan Chu, dia telah membuka 99 Meridian Spiritual dan hanya kekurangan satu pembuluh darah utama untuk melangkah ke Alam Transformasi Roh. Apa kultivasi Yan Chu?

"Itu, kamu ... apakah kamu menyembunyikan kultivasimu ?!" Jadi, meskipun dia merasa itu tidak pantas, Mu Wan tetap menanyakan pertanyaan itu di dalam hatinya. Saat ini, di matanya, kultivasi Yan Chu hanya membuka 20 Meridian Spiritual. Bagaimana kultivasi seperti itu bisa memiliki kekuatan yang begitu kuat!

Sebelum Mu Wan selesai berbicara, Yan Chutian tahu bahwa dia tidak bisa menyembunyikannya lagi. Untungnya, Mu Wan tidak datang lebih awal dan tidak menyangka dia akan menggunakan teknik roh. Kalau tidak, dia akan lebih terkejut lagi.

Meski begitu, Yan Chutian tidak punya pilihan selain mengungkapkan kultivasi aslinya di depan Mu Wan. Dia mengusap pinggangnya dan efek penyembunyiannya menghilang. Kultivasi 49 Meridian Spiritual terungkap tanpa keraguan.

Dalam sekejap mata indah Mu Wan melebar dan bibir merahnya terbuka. Dia tidak berharap dia benar-benar menyembunyikan kultivasinya. Bahkan dia tidak bisa melihatnya?!

"Kamu …"

"Itu hanya pertahanan diri. Aku tidak punya niat untuk menyakiti orang lain. Lagipula, trik kecil semacam ini hanya bisa bersembunyi dari mereka yang memiliki kultivasi yang sama denganku atau mereka yang sedikit lebih kuat. Jika itu seseorang seperti tuan Mu, dia hanya perlu melihat dengan hati-hati dan akan terungkap."

Yan Chutian mengatakan yang sebenarnya. Dia tidak berpikir bahwa metode penyembunyiannya bisa bersembunyi dari semua orang. Untuk seseorang seperti Mu Feng, selama dia memperhatikan, penyembunyiannya pasti akan terungkap.

Mendengar ini, Mu Wan mengangguk ringan. Di matanya, ayahnya Mu Feng adalah orang yang paling kuat. Bahkan jika Yan Chu bisa bersembunyi dari banyak orang, termasuk dirinya sendiri, dia pasti tidak bisa bersembunyi dari ayahnya.

Tapi sekali lagi, membuka 49 Meridian Spiritual dapat menyebabkan kehancuran yang bahkan tidak dapat dilakukan oleh seorang kultivator yang membuka 60 Meridian Spiritual. Mu Wan tidak bisa membantu tetapi terkejut. Memikirkannya lagi, pria di depannya bahkan tidak memiliki cacat terakhir di matanya. Kultivasinya tidak hanya lemah, tetapi juga mengejutkan.

Setelah Yan Chutian selesai berbicara, pikiran Mu Wan penuh dengan pikiran. Untuk sesaat, tidak ada lagi kata-kata di antara keduanya, hanya kecanggungan yang tersisa. Untungnya, pada saat genting, Zhang Chen tiba-tiba muncul dari kamar sebelah. Yan Chutian menoleh dan buru-buru memanggil Paman Chen.

Zhang Chen melirik Yan Chutian, dan pandangannya langsung tertuju pada Mu Wan yang cantik dan imut di belakangnya. Setelah melihat ke atas dan ke bawah sejenak, ekspresi puas muncul di wajahnya. Kemudian, dia perlahan berjalan mendekat dan berkata kepada Mu Wan dengan ramah, "Nona Mu, Chu Kecil dan aku telah tinggal di kediaman selama beberapa hari terakhir. Ini benar-benar merepotkan."

"Tidak masalah ... tidak masalah, Chu Kecil ... Oh, tidak, Yan Chu menyelamatkan ibuku, jadi dia adalah dermawan Keluarga Mu. Semua ini bukan apa-apa!"

Mendengar ini, Zhang Chen tidak membantah. Lagi pula, sejak Yan Chutian membawanya ke sini, dia secara bertahap mempelajari hal-hal ini. Dia tahu bahwa Chu Kecilnya benar-benar telah menyembuhkan istri Tuan Kota, yang merupakan ibu dari gadis muda di depannya.

Meskipun dia tidak mengerti mengapa Yan Chu tiba-tiba menjadi sangat mengejutkan dan berbeda dari sebelumnya, ini adalah hal yang baik. Jika roh Tuan Tua di surga dapat melihat situasi Chu kecil saat ini, dia pasti akan sangat bersyukur.

Setelah percakapan sederhana, Mu Wan benar-benar tidak bisa menerima undangan hangat Zhang Chen, dan hanya bisa mengucapkan selamat tinggal dan pergi. Dan punggung cantik dari sosok kepergiannya benar-benar terasa seperti sedang melarikan diri.

"Chu Kecil, Paman Chen memiliki harapan besar untukmu!"