Nata melihat Ken dari jauh, Ken terlihat lesuh, Nata merasa terluka dan sedih melihat putranya tak bersemangat seperti dulu, Nata harusnya disana memberikan semangat kepada Ken, namun Nata tak bisa melakukannya, karena Ken tidak boleh menyadari kehadirannya. Nata sudah berusaha menahan segala perasaan yang membuncah hebat di dalam d**a, merindukan sosok putranya dan merindukan pria yang sudah memberikan sosok itu kepadanya. Nata juga pernah membayangkan bagaimana mereka bertiga menjalani hidup yang sama, bangun dan sarapan bersama, lalu berangkat bekerja. Nata memimpikan itu, namun berusaha ia tepis, pikiran aneh itu. Aeron sudah memiliki kehidupan sendiri, walau mendengar dari Zeus, pernikahan Aeron dan Fifian tidak pernah didasari oleh cinta yang ada. “Maafkan Mama, Ken,” lirih Nata.

