Chap 10. Kekecewaan Aeron

1001 Words
Aeron dan Nata duduk berdampingan di depan kamar perawatan Ken. Ken sudah tidur, jadi mereka bergeser agar tidak mengganggu Ken. “Maafkan aku,” ucap Nata memainkan kuku jarinya. “Tidak cukup kah kamu menyakitiku? Sampai anakku saja kamu sembunyikan?” tanya Aeron menoleh sesaat melihat Nata. “Bukan menyembunyikan, tapi—” “Sudahlah. Dunia kita sudah berbeda sekarang, aku minta kamu serahkan hak asuh Ken kepadaku, bersamaku dia akan lebih baik, akan mendapatkan perawatan yang baik, bahkan aku rela memberikan semua darahku untuknya. Sementara jika dia bersamamu, dia hanya akan menderita, tidak mendapatkan perawatan yang baik, tidak akan mendapatkan apa yang dia inginkan di masa kecilnya.” Nata tak menjawab perkataan Aeron, apa yang dikatakan Aeron memang benar, jika Ken bersamanya, itu hanya akan membuat Kesehatan Ken semakin tidak baik. Jika bersama papanya, Ken akan mendapatkan perawatan medis terbaik. “Aku hanya tidak menyangka kamu menyiksa Ken, kamu tidak mengatakan kepadaku tentangnya. Bahkan membuat Ken sakit sampai sekarang, jika sejak dulu kamu datang dan mengatakan tentang Ken, Ken tidak akan menderita selama ini.” Aeron menjawabnya. Selama ini, Nata menghemat pengeluaran untuk membantu biaya rumah sakit Ken, terkadang ia ikat perut karena tak bisa membeli makanan, bahkan sesuatu yang diinginkan Ken selalu saja Petir atau Ola yang berikan. “Cengeng, lemah,” gumam Aeron. Air mata memang sering kali dianggap sebagai lambang kelemahan atau kesedihan. Namun, bagi Nata, air mata adalah ekspresi terdalam dari hatinya yang merasakan beban berat. “Kamu menolak? Jika memang kamu menolak, kita akan bertemu di pengadilan, akan aku rebut hak asuh Ken,” sambung Aeron karena sejak tadi Nata tidak bicara. Nata menggeleng, ia mengusap airmatanya, karena dadanya sesak sekali. Seorang ibu akan melakukan apa pun demi kebahagiaan anaknya, meski hal itu membahayakan nyawanya sendiri, jangankan merelakan Ken bersama Aeron, Nata akan rela memberikan seluruh organ tubuhnya untuk putranya agar putranya bisa hidup bahagia. “Aku tidak akan menolak,” ucap Nata akhirnya buka suara. “Memang benar yang kamu katakan, Ken akan lebih baik bersamamu, dibandingkan aku. Kamu bisa memberikan yang terbaik untuknya, sementara aku hanya membuatnya menderita. Aku akui itu, tapi jangan larang aku bertemu dengannya.” Nata melanjutkan. “Aku tetap akan melarang kamu bertemu dengannya. Jangan membawa beban besar dalam hidup putraku.” “Tapi Ken juga putraku,” sambung Nata. “Tapi selama 6 tahun kamu bersamanya, dan berikan aku waktu untuk bersamanya juga.” Nata terdiam, perkataan Aeron barusan berhasil membuat Nata terdiam. “Baiklah. Aku akan menuruti keinginanmu, yang penting Ken bisa mendapatkan yang terbaik.” “Tentu saja. Aku masih hidup, aku tidak akan biarkan putraku menderita.” Nata memalingkan wajah, ia menyeka airmatanya lagi, ia memang sudah mempersiapkan hal ini. Nata tahu bahwa suatu saat hal ini akan terjadi, dan akhirnya terjadi juga. Nata bersyukur jika Ken tidak meragukan kehadiran Ken di dunia ini. “Aku sudah mengatur operasi Ken. Ken akan operasi pekan depan, selama dia di rumah sakit kamu boleh bersamanya, setelah dia keluar dari rumah sakit, aku harap kamu tidak pernah hadir dalam hidupnya lagi.” Aeron melanjutkan, seolah perasaan Nata tidak berarti baginya. Nata mengangguk lagi. Ia paham dan ia akan menuruti keinginan Aeron. Bukan tak sayang pada putranya, melainkan ia ingin memberikan yang terbaik untuk Ken dengan cara ia mengalah. *** Zeus datang ke rumah sakit, karena kondisinya juga yang sudah tua, jadi ia harus rajin checkup, ketika Aeron datang untuk terapi, Zeus datang untuk mengecek semuanya, dari gula darah, asamurat dan lain-lain. Tapi, sudah wajar jika diusia tua, Zeus merasakan itu semua. Zeus masuk ke lift, namun tak lama seseorang mendorongnya keluar. “Orang tua ini ngapain sih naik lift? Kalau udah tua itu mending naik tangga, supaya cepat mati,” kekeh seorang gadis yang saat ini tertawa penuh ejekan. “Eh kamu jangan sembarangan bicara, ya. Kamu sudah mendorong orangtua, dan kamu masih bisa mengejek seperti itu? Dasar tidak tahu sopan santun.” Nata membantu Zeus untuk berdiri. “Kenapa? Kamu marah? Urusin tuh kakek kamu, jangan bawa dia ke tempat mahal seperti ini, lihat saja pakaiannya, pakaiannya saja terlihat bahwa ia tidak mampu membayar biaya pengobatan di sini. Udah tua bukannya di rumah, malah ngerepotin orang.” “Kamu—” Zeus menghentikan Nata, dan lift pun kembali tertutup. “Kakek tidak apa-apa, ‘kan? Ada yang sakit?” tanya Nata. “Tidak ada, Nak. Kamu baik sekali.” Nata tersenyum. “Kakek mau kemana? Biar saya antar.” “Saya mau ke lantai 7, mau konsul ke bagian poli.” “Baik, Kek, biar saya temani, ya. Tapi tunggu, saya tunggu anak saya dulu.” “Kamu sudah menikah?” tanya Zeus. Nata tersenyum dan menggaruk leher belakangnya. “Kalau belum menikah, kamu saya kenalkan saja sama cucu saya. Cucu saya itu tampan loh, kaya dan berkarisma.” Zeus memuji Aeron pada Nata. Nata tersenyum. “Semoga saja dikehidupan berikutnya saya jodoh sama cucu kakek.” “Tapi tidak mau kenalan dulu?” “Tidak, Kek, saya sekarang fokus pada anak saja.” “Kamu baik sekali, Nak. Kakek jadi terharu.” Zeus tersenyum dan memandang kagum pada Nata. Jarang sekali ditemukan wanita yang baik seperti Nata yang tidak memandang remeh orang tua. “Mama!” panggil Ken lalu datang menghampiri sang Mama. Ken mendongak menatap Zeus. Zeus membulatkan mata ketika melihat Ken. “Ma, kakek ini siapa?” tanya Ken. “Ini Kakek yang mau periksa juga kayak Ken.” “Kakek sakit juga?” tanya Ken. “Siapa nama kamu?” tanya Zeus. “Kenny Jer, Kek,” jawab Ken. “Kenny? Kamu mirip sekali dengan cucu saya.” “Wahh. Benarkah?” Ken tersenyum. “Ma, apa wajah Ken samara ya? Kenapa banyak sekali yang mengaku kalau Ken mirip dengan seseorang?” Nata dan Zeus tertawa mendengar pertanyaan Ken barusan. “Ayo, Kek, saya antar ke ruang poli,” kata Nata. “Baik,” jawab Zeus, meski sejak tadi tatapannya mengarah kepada Ken. ‘Apa Aeron pernah punya anak? Kenapa Ken mirip sekali dengannya? Saya harus melakukan tes DNA untuk memastikan.’ Zeus membatin.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD